Sabtu, 12 Mei 2012

Penasaran Cinta, Part 13


Part 13



Aku duduk disamping mamanya Hyung, ada papa dan mama dihadapanku, ada juga kak Jimmy. Ada Hyung yang duduk disamping papanya juga. Mampus deh deg deg an setengah mati rasanya.



“Kenapa Jo, biasanya ceria. Kok kali ini diam aja” kata mama



“Jaga image kali ma di hadapan mertua” Kata kak Jimmy



“Haish, enak aja kalo ngomong” kataku jutek yang hanya dijawab cekikikan sama kak Jimmy



“Gak usah khawatir sayang, kita cuman mau mastiin semua baik baik aja kok. Semuanya baik baik aja kan?” kata mama Hyung



“Iya, semua baik baik aja kok” kataku



“Eh, om dan tante. Dalam saat ini Jacob mohon ijin sama om dan tante buat bersama Joan. Kami saling menyayangi. Jacob gak akan mengecewakan kalian dan akan berusaha menjaga Joan semampu Jacob” Hyung tiba tiba ngomong serius



“Hmmmmmmmm, apa sudah dipikirkan semuanya itu” Kata papa



“Iya Om, semua sudah Jacob pikirkan masak masak”



“Gimana ya? Hmmmmmm Joan, gimana menurutmu?” kata papa



“Iya pa, Joan sayang banget sama Hyung”



“Ya udahlah, daripada dicegah dan terjadi  hal yang gak diinginkan mending diijinin aja. Iya gak ma” kata papa



Mama hanya tersenyum. Aku senang sekali. Aku langsung beranjak dan memeluk mama dan papa. Mun gkin berat bagi mereka, tapi semoga ini bisa menjadi keputusan yang baik bagi semua. Hihihihi, Bagiku sih sebenarnya.



“Oh ya pa, jadi Jacob kan sudah jadi keluarga kita. Dia hebat lo pa, bakat pemimpinnya kuat banget, Pasti hebat kalau jadi pengganti papa” Kata kak Jimmy



“Maksudnya apa ni Jim?” kata papa



“Hehehehhehhe, daripada aku yang gantiin papa, mending dia aja pa, kan sama sama anak  papa. Kalau Joan kayaknya lebih cocok gantiin mama, jadi klop kan?” terusnya



“Maksudnya apa kak” Kataku gak ngerti



“Hehehehehehe, maksudnya kakak minatnya kecil Jo buat gantiin dan nerusin bisnis papa, makanya kakak cariin pengganti yang lebih cocok gitu, jangan nanti dipegang kakak malah hancur. Kan sama sama dipegang anak sendiri, iya kan pa, ma?”



“Oh, ternyata ada maksudnya kakak dengan semangat berapi api  jodohin aku dan Hyung?” kataku datar



“Ya iyalah. Biar sama sama senang. Semua senang, happy ending gitu” timpal kak Jimmy



“Kagak bisa gitu lo Jimmy, kamu tetep harus nerusin. Gak ada pilihan lain” kata papa



“Please deh pa, kan kalau digantiin Jacob perusahaannya jadi makin gede dan berkembang, nanti dimarger aja sama perusahaan papa jacob, pasti gak ada yang nyaingin. Perusahaan makin gede dan ngebanggain. Nama keluarga berdua makin besar dan Jacob sama Joan juga akan makin disegani. Apalagi kalau mama dan tante mau kerjasama, pasti lebih maju” terus kakak



“Hmmmmm, gimana ya. Kayaknya bukan ide yang buruk” Kata papa Hyung



“Iya benar juga tu, gimana jeng kalau kita kerjasama, aku mau buka resto lagi nih, kita combine sama usaha Jeng aja biar makin sukses. Nah Joan kita minta mimpin, Gimana?”



“Wah ide yang bagus tu. Kita konsep butik ama resto aja gimana jeng” kata mama



“Bagus tu, tema korea kayaknya asik lo jeng”



Akhirnya mama dan mama Hyung bersamaku ngobrolin tentang bisnisnya, dan kulihat Hyung ngobrol sama papa dan papanya hyung. Aku lirik sekilas kak Jimmy semyum senyum gembira. Curang deh dia, ternyata dia gak mau jadi penerus bisnis papa atau mama, jadi cari penggantinya. Tapi aku senang juga kok, obrolan dengan mama dan mamanya Hyung seru juga, banyak ide yang muncul dan aku cocok dengan mereka berdua dan aku gak akan keberatan buat nerusin mereka. Tapi ya bukan sekaranglah, kuliahku aja belum kelar.



Dari pembicaraan mama dan mama Hyung yang sekilas (sebentar maksudnya) ternyata banyak ide yang akan direalisasikan dan buntut buntutnya aku yang jadi korban, mau gak mau harus ikut ikutan terlibat. Walaupun aku bilang gak akan penuh karena aku masih kuliah, tapi mereka minta dengan sangat aku terlibat. Wah parah ni, hidup gak bisa tenang deh, dan aku lihat Hyung juga gitu, pasti deh hal yang sama juga menimpanya, harus mulai terlihat dengan urusan bisnis papa dan papanya Hyung.



Udah ah, mulai gak betah ni, akhirnya aku pamit ke mama dan mamanya Hyung lalu aku minta ijin papa dan papanya Hyung buat jalan, bete ah ngomongin bisnis mulu. Biar orang orang tua dulu deh yang mikir, aku mau bersenang senang dulu dengan Hyung (ih, istilahnya deh bersenang senang). Aku seret Hyung keluar dan kita jalan.



“Hyung, kita jalan aja yuk, kalau disini terus bisa bete deh gak akan kelar kelar empat puluh hari empat puluh malam”



“Hahahhahahahaha, namanya juga orang tua Yank” Katanya



“Ma, Pa, Om, tante. Joan ama Hyung jalan bentar ya, silahkan terusin deh pembicaraan kalian. Kita berdua pasrah deh nerima keputusan kalian semua”



“Ya sudah, silahkan deh. Tapi bulan depan Joan datang ya ke peresmian resto tante seperti yang kita omongin tadi, tante baru buka cabang baru ni, kamu harus liat liat ya kan nanti yang nerusin” kata tante



“Iya tante” jawabku pasrah



“Oh ya Jacob, tanggal 15 nanti datang ya. Ada rapat direksi, nanti kamu ikut juga. Sekalian perkenalan di perusahaan om” kata papa



“Iya Om, pasti datang. Sip deh”



Hufft, pusing deh tapi ya dinikmati saja. Kayaknya makin seru kehidupan kami berdua, kami sudah bisa bersama dan saling terbuka pada keluarga. Terus terang aku gak niat untuk total ke kerjaan, orang aku aja belum lulus. Hyung juga gitu, masternya belum kelar.



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kami berdua sedang duduk berdua di sebuah resto, resto milik mama Hyung sih sebenarnya sehingga kita dapat Privat Room, menikmati makanan yang terhidang dimeja.



“Yank, makasih ya sudah menjad bagian darii hidupku” kata Hyung



“Sama sama Hyung”



“Gimana kamu ngadepin mama dan tante” kata Hyung



“Biasa saja kok, sebenarnya aku senang senang saja sih nerusin bisnis mereka, tapi nanti ya fokusnya, mau ngelarin kuliah dulu”



“Sama kok, aku juga juga gitu”



“Yang penting kita saling mendukung Hyung, dan kita selalu bersama”



“Iya sayang” Kata Hyung



Aku pandang mata Hyung yang sangat indah, membuatku tenggelam dalam cintanya. Hyung mendekatkan kepalanya dan bibir kami bertemu. Dunia seakan menjadi berwarna merah muda dan semuanya indah.



Fin

Kamis, 10 Mei 2012

One Chaotic Day


“Mbak pesen ice lemon tea dan nasi goreng spesial satu  ya, dan juga saya minta salad buah satu” kataku pada waiter yang berdiri sambil mencatat apa yang mau aku pesan.

 
“Baik pak, ada yang lain yang mau dipesan” katanya ramah


“Sudah itu aja dulu” kataku


“Ditunggu sebentar ya pak” katanya tersenyu dan kemudian meninggalkan mejaku


Siang ini aku sedang makan siang di sebuah rumah makan yang berada di sebelah kantorku. Sendirian saja karena tadi aku sudah telat makan siang gara gara ada sedikit telpon dengan klien penting. Biasalah kalau jam jam waktunya istirahat malah banyak yang menghubungi diriku.


Aku menunggu dengan tidak sabar sampai pesananku datang, sudah lumayan lapar berat ni perutku. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang lebih, kupendarkan pandanganku ke sekeliling memandangi ruangan dan ternyata tamu yang berada di resto ini gak terlalu banyak. Biasanya kalau waktunya jam makan siang penuh sesak ni restoran.



Gak beberapa lama kemudian datang pesananku, lumayan cepat juga ternyatadatangnya. Aku segera menyantap makananku dengan lahap, gila ni perut sudah keroncongan banget rasanya. Lumayan juga rasanya, diatas rata ralah rasanya menurutku walaupun harganya juga lumayan diatas rata rata resto resto sejenis.



Setengah jalan aku baru habiskan hidangan yang tersedia di meja di dipanku tiba tiba ponselku berbunyi, aku lihat ternyata ada panggilan dari mama. Ada apa ni siang siang gini nelpon, gak biasanya mama nelpon siang siang bolong kayak gini.



“Hallo ma selamat siang, ada apa?” kataku langsung



“Hallo Bram, mama bisa minta tolong gak”



“Ada apa ma, untuk mama Bram usahain deh”



“Mama sedang ketimpa musibah Bram, butik mama pailit”



“Kok bisa ma?”



“Iya mama juga gak tahu, yang jelas sekarang semua sudah hilang termasuk mobil dan rumah di jalan Mataram”



“Emang kejadiannya gimana ma”



“Mama gak tahu Bram, mama pusing”





Mama memang seorang pengusaha wanita yang cukup sukses, dia punya butik yang dia kelola sendiri yang memajang baju baju branded dan rancangan beberapa designer papan atas yang bekerja sama dengannya. Omsetnya lumayan besar sehingga bisa menghidupi gaya hidup mama yang lumayan glamour. Mama memang luar biasa, dengan penghasilan sendiri dia bisa mandiri dan bisa bangga dan punya rasa proud of herself yang luar biasa. Salut buat dia. Tapi aku gak nyangka akan kejadiannya kayak gini, nalarku mungkin gak bisa percaya musibah akan menimpa mama. Menurutku usaha yang dimiliki mama sangat stabil dengan konsumen dan pelanggan setia yang selalu setia sama butik mama.



Tapi kalau memang musibah sedang trjadi dengan mama ya aku sebagai anaknya memiliki kewajiban membantunya.



“Yaudah mama gak usah stress kepanjangan, nanti kita bicarakan lagi, untuk sementara tinggal dulu dengan Bram ya ma”



“Makasih ya sayang, tapi gimana dengan Anita? Dia keberatan gak”



“Gak lah ma, dia juga gak bisa protes, mama kan mamaku jadi mama dia juga”



“makasih ya sayang”



“Iya ma, sekarang mama ke rumah aja dan istirahat dulu, semua pasti baik baik aja”



“Makasih ya Bram”



“Iya ma, sama sama” kataku pada mama dan kuakhiri sambungan telepon sama mama



Aku jadi berpikir bagaimana dengan Anita nanti kalau mama beneran mau hidup dengan kita, sudah setahun lebih kita menikah dan memang mama gak pernah ikut campur dalam urusan rumah tangga kami. Tapi kalau ada mama di dalam kehidupan kita pastilah mau gak mau suka gak suka akan ada ikut campur dari dia. Semoga Anita mau dan maklum, tapi kalau gak ya saya tetep milih mama karena dia orang tuaku. Udahlah, pasti Anita maklum pikirku.



Tapi asik juga kalau ada mama dirumah, bisa nanti minta dimasakin masakan andalan mama, sup jamur spesial. Jadi ingat masa masa kecil dulu ketika masih tinggal sama mama, mama selalu memasak sup jamur. Aku sudah gak sabar menanti, aku nanti mau beli jamur dulu waktu pulang kerumah.



Aku lanjutkan makanku yang sempat tertunda karena dapat telpon dari mama tadi, mau cepat cepat balik ke kantor soalnya masih ada sesuatu yang harus aku urus.



Aku segera selesein makanku dan ketika aku mau bayar billing nya tiba tiba ponselku berbunyi lagi. Ada ada aja ni, aku urungkan bayar dan aku lihat ternyata yang menghubungi papa. Wah ada apa ni papa menghubungiku



“hallo papa, selamat siang”



“Kamu lagi dimana Bram?”



“Lagi makan pa, ni baru mau balik ke kantor”



“Bram papa boleh gak numpang sementara dirumahmu?”



Ha?????

Ini ada masalah apalagi sampai papa juga ikut ikutan mau numpang dirumahku. Jangan jangan ini tanggal 1 april dimana ada acara ngerjain seseorang dengan April mop dan ujung ujungnya bilang “kamu tertipu”



Tapi kayaknya gak mungkinlah, ini kan bukan bulan April dan papa bukan anak kecil yang akan menipu anaknya sendiri dengan hal hal murahan kayak gitu. Seumur hidup aku kenal papa dan gak pernah yang namanya april mop.



“Boleh sih pa, tapi memang ada apa sebenarnya?”



“Papa lagi ketimpa musibah ni Bram”



“Musibah apaan sih pa?”



“Perusahaan konveksi papa dan show room papa sudah gak bisa papa pertahanin lagi”



“Maksud papa?”



“Semua sudah hilang, anggap bangkrut, ini juga rumah di jalan A yani papa jual juga buat nutupi semuanya?”



“Kok sampai begitu pa? emang kejadiannya gimana?”



“Aku gak ngerti Bram, papa juga bingung”



“Ya udah papa kerumah aja, nanti kita omongin disana”



“Iya Bram, makasih ya”



“Sama sama pa, aku segera balik setelah semua urusan selesai” kataku



Ada masalah apa lagi ni, kok hari ini tiba tiba muncul masalah yang gak kecil tapi sangat sangat besar. Aku jadi bingung harus gimana nanti, apakah akan berakhir dengan baik  atau gimana. Aneh juga masak usaha yang dimiliki papa bisa hancur gitu, gak mungkin kalau gak ada sesuatu karena setahuku usaha papa sudah sangat solid.



Hmmmm, nanti deh dibicarakan, aku mau balik ke kantor. Setelah aku bayar semua tagihanku aku segera balik dan menuju ruanganku yang berada di lantai 8, langsung aku segera masuk keruanganku yang sebelumnya berbasa basi dengan bawahan bawahanku. Beginilah, harus ramah kalau sebagai pemilik sekaligus pemimpin usaha ini, sampai di ruanganku aku segera duduk dan Diah sekretarisku langsung menghampiriku.



“Apa apa Yah?” Tanyaku



“ini pak tadi ada kiriman dari kurir untuk bapak”



“Apaan itu Yah”



“Saya gak ngerti pak”



Aku segera terima amplop coklat dari tangan Dyah. Aku langsung buka dan didalamnya ada sebuah CD dan selembar kertas



Dear Kak Bram



Saya kirimkan pada anda sebuah CD untuk anda



Yang saya harap segera anda lihat



Dan semoga anda bisa menikmatinya



Dan Anda harus tahu bahwa disekeliling anda bukan bunga yang bermekaran dan wangi



Tapi sampah berbau busuk



Salam

XXX”



Aku bingung siapa ni xxx, langsung aku masukkan cd ke cd room di laptopku dan ternyata isinya adalah file vidio dengan format mp4, langsung aku buka dan aku langsung syock seketika.



Ternyata isi video tersebut adalah vidio pergumulan sepasang manusia berlainan jenis, kalau cuma biasa sih aku gak terkejut tapi yang ada didalamnya adalah seseorang yang sangat kukenal. Wanita yang ada di dalam video itu adalah Anita Istriku sendiri.



Dalam kejutku aku tidak bisa berpikir apa apa lagi, aku marah besar. Langsung kukeluarkan cd dari situ dan kusegera pulang. Aku akan hajar istriku yang berani berani selingkuh dengan pria lain, aku gak sangka saja ternyata dia melakukan hal sekeji itu padaku, padahal segala keinginannya selalu aku usahain untuk dipenuhi.



Aku tidak indahkan Dyah yang bertanya padaku, langsung aku ke mobilku dan kularikan menuju ke rumah. Tapi dasar sial ternyata jalanan macet, darah sudah mendidih dan sudah sampai di ubun ubun, amarah sudah menguasai hatiku.



Pukul 4 aku sampai di rumah, dan aku langsung disambut mama dan papa, aku melihat mereka langsung aku coba redakan amarahku. Segera kupeluk mereka.



“mama , papa”



“Untuk sementara kami nginap disini ya Bram?”



“Gak ada apa apa ma, pa. Bram malah senang kok”



“Kok sudah pulang Bram? Emang sudah selesai dan waktunya pulang?”



“Belumlah pa, ini ada urusan mendadak. Pa, ma, Anita mana ya?”



“Tadi sih ada tapi keluar kayaknya”



“Ya udah deh, Bram mandi dulu ya pa ma”



“Iya”

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Selesai mandi aku berbincang bincang dengan mama dan papa, aku sebenarnya pengen tahu kenapa bisa kejadian gini dan kok bisa sama sama dan barengan pula.



“Sebenarnya ada masalah apaan sih pa, ma kok usaha mama dan papa bisa hancur gini”



“Aku juga gak tahu Bram” semua kacau kaca mama



“Papa juga bingung”



“Tapi aneh kan? Emang aliran keuangan gak dikontrol?”



“Ya dikontrollah, tapi banyak masalah”



“Banyak masalah dilapangan Bram”



“Sebesar apapun masalahnya gak mungkinlah sampai seperti ini mama dan papa, pasti ada sesuatu”



“papa gak ngerti Bram”



“Mama juga”



Ini pasti ada apa apa, kagak mungkinlah tiba tiba ancur ancuran gini. Pasti ada sesuatu yang ditutup tutupi oleh mereka. Sebegai usahawan mereka pasti tahu kenapa bisa kejadian kayak gini, sampai sampai rumah juga musnah semua.



“Jangan jangan papa selingkuh tu Bram” kata mama



“Enak aja mama ngomong, mama tu yang selingkuh, pasti tu uangnya dikasih ke brondong peliharaan mama”



“Halah papa juga tu pasti yang ngasih ke gundik gundik papa sampai habis semua duitnya”



“Enak aja, dasar wanita gak tahu diri, mama tu selingkuh tapi malah bilang papa yang selingkuh”



“Enak aja, jadi laki laki jangan seenak sendiri ya, mama tu bersih ya”



“Bersih dari mana, tu nyatanya butik dan rumah mama ludes”



“Eh dasar laki laki gila, kamu tu yang selingkuh, pasti tu, ngaku ngaku”



“Engak aja, mama tu yang selingkuh, ngaku ngaku” balas papa sengit



“DIAMMMMMMMMMMMMMMMM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriakku



Kaget juga aku bisa ateriak begitu sama mama dan papa, sekeras dan dan sebrengsek brengseknya diriku diriku gak pernah teriak pada kedua orangtuaku. Tapi ini sudah keterlaluan, dan aku yakin yang dikatakan mereka bener benar terjadi. Tapi aku juga sangsi, selingkuh masak bisa sampai menghabiskan semua harta, kalau cuma keuntungan bisalah, tapi kalau sampai ludes gitu wajib dipertanyakan jua.



“Udah deh gak usah bertengkar, sekarang bukan saatnya bertengkar, sekarang gimana kedepannya. Uang bisa dicari lagi, dan aku yakin mama dan papa adalah orang orang yang hebat yang pasti dengan gampang pulih dari masalah ini, tapi sekarang yang pasti jangan bertengkar dan saling menyalakan. Kita adalah keluarga, harus bersatu dalam kondisi apapun. Apa kata kak Tiara, apa kata Dion? Kalau Dion sampai denger ini pasti kuliahnya terganggu. Walau kita sedang kesusahan, pastikan ikatan keluarga adalah yang utama”



“Iya Bram, mama ngerti, mama minta maaf”



“Papa juga Bram”



“Bram ngerti kok mama dan papa sedang kalut tapi jangan pakai emosi dan semoga masalah ini segera berlalu. Untuk masalah Dion biar Bram yang tanggung”



“Papa jadi gak enak Bram”



“Gak usah gitu pa, dulu yang ngebiayain semuanya kan papa jadi gak ada salahnya aku bantu Dion, dia kan adikku satu satunya”



“Mama sangat beruntung punya anak kayak kamu Bram” kata mama



“mama terlalu berlebihan” kataku



“Eh papa sudah pulang pa, gimana kantor?”



Anita datang, aku gak tahu dia bawa belanjaan kayaknya ada beberapa tas. Terus terang aku muak sama dia, kalau gak ada papa dan mama disini sudah aku hajar dia, kubikin mampus”



“Duduk” kataku



“Ada apa papa, mama mau mandi dulu ya, lengket lengket ni, make up mama juga luntur ni”



“Udah duduk” kataku



Anita duduk, kayaknya papa dan mama juga kaget dengan sikapku, aku gak pernah kasar apalagi galak sama istriku yang satu ini.



“Mama, papa mau nanya, apa perhatian dari papa masih kurang selama ini?”



“Enggaklah pa, papa suami yang paling baik sedunia”



“Benarkah?”



“Iya, papa tu orang paling perhatian, semua yang mama mau pasti dikasih, papa memang orang paling baik sedunia, beruntung deh mama punya suami kayak papa, gak kayak Shinta tu pa, istri Pak Jhonny, kasihan deh suaminya selingkuh mulu, eh gilanya dia ikut ikutan selingkuh main main sama brondong, dasar mereka orang gila tu”



“Jadi semua yang papa lalukan sudah cukup?” kataku



“Lebih dari cukup papa, oh ya papa, bulan depan kita jalan jalan Korea yuk pa, mama pengen kesana, kemaren si Martha pamer pamer tu pa dia udah ke korea 3 hari, kita kesana ya pa seminggu. Mama gak mau kalah sama dia”



“So, apa yang papa lakukan sudah cukup, sekarang papa mau nanya, apa yang mama lakukan apakah sudah membuktikan bahwa mama sayang ke papa”



“Iya dong pa, papa adalah wanita paling baik sedunia, mama wanita paling setia, selalu melayani suami, selalu membahagiakan suami, selalu bikin bangga. Kalau di depan teman teman mama selalu sanjung sanjung papa. Pokoknya mama selalu siap mendukung apa yang papa lakukan”



“Apakah itu benar”



“Iya dong papa, papa, ada parfum baru tadi di mall, mama pengen beli biar penampilan mama makin ok dan orang orang makin kagum sama istri Bram Aditya”



“Jadi selingkuh sama orang itu artinya sayang sama papa”



“Aduh papa, jangan menuduh yang enggak enggak, papa gak pernah selingkuh”



“Dasar wanita jahanam, semua kemauan mama papa usahain semaksimal mungkin, mama suka belanja dan menghambur hamburkan uang papa juga gak masalah. Tapi semua itu mama balas dengan Ng*we dengan cowok lain, mama gak punya otak ya”



“Aduh papa jangan menuduh mama yang enggak enggak, mama tu wanita suci papa, mama tu gak ada kepikiran sedikitpun buat selingkuh” dan Anita sudah mulai menangis



“Gak usah mengelak, papa ada buktinya. Ayo kita lihat sama sama” kataku



“Gak mungkin papa, gak mungkin, pasti cuma fitnah”



Dan langsung aku hidupkan laptop dan kumasukkan CD yang aku dapat dari kiriman orang yang aku kagak tahu. Langsung terpampang adegan mesum yang gak tahu kenapa wajah pemeran wanitanya sangat jelas sedang yang cowok terlihat samar samar.



“Masih mau mengelak?” kataku ketus



“Enggak enggak, itu fitnah”



“Kamu keterlaluan Anita” kata mama



“Benar benar gak tahu diri” umpat papa



“mama ternyata salah, mama dulu yang memaksa Bram buat nikah sama kamu, padahal dia gak mau, tapi mama paksa dan demi mama akhirnya dia bersedia, ternyata balasan dari kamu kayak gini”



“Mama, saya khilaf ma, papa”



“Khilaf dari mana, baru ketahuan gini bilang khilaf, pasti uang dari papa kamu habisin ya buat selingkuh, dasar gak tahu diri” kataku



“Maaf papa, maaf, mama khilaf, mama janji gak akan ngelakuin lagi”



“Sudah berapa kali mama selingkuh kayak gini”



“Cuma sekali papa, sumpah”



“Mulut mu sudah gak bisa lagi dipercaya”



“Mama, bantuin anita buat nerangin ke Bram bahwa ini hanya kesalahpahaman aja, papa bantuin Anita, Anita tu orang paling suci papa, mama. Percaya sama Anita ya?” kata Anita pada papa dan mama



“kamu bilang paling suci? Ngelakuin semua ini kamu bilang paling suci, ada yang salah kali dengan otak mu itu ya”





“Plok, Plok, Plok”

Tiba tiba aku dikejutkan dengan adanya tepuk tangan dari seseorang yang masuk dari pintu depan. Aku terkejut melihat siapa yang ada dan berdiri disana. Kulihat mama dan papa juga terkejut, begitu juga Anita. Orang yang berdiri disana adalah orang yang sangat kukenal, orang yang sangat kurindukan yang tiba tiba menghilang dari hidupku. Dia berdiri disana dengan tatapan sinis yang tidah bersahabat.



“Ghana” Kataku



“Jonathan” kata mama



“Doni” kata papa



“Selamat malam semua, selamat malam kak Bram, seru banget ya disini” katanya



Aku langsung buru buru menghampirinya dan langsung kupeluk dia, aku sudah sangat rindu dengan dia, Ghana, dia adalah satu satunya orang yang aku sayang, satu satunya orang yang aku cinta.



“Ghana, kenapa kamu menghilang dari hidup kakak”



“Kenapa? Kakak masih tanya mengapa? Kakak gak tahu kenapa Ghana pergi? Dasar kakak gak tahu diri, kaka sudah hina kak Renal, kakak sudah hina Ghana, kakak sudah usir Ghana, apa kakak gak ingat? “ katanya kasar



“Mau apa lo kesini,  dasar sampah lo, mau ngerusak keluarga kami ya?” kata Anita



“Dasar wanita busuk, lo bilang kak Renal adalah sampah, lo bilang keluargaku adalah sampah, lo bilang gue sampah, lo bilang gue benalu, tapi lihat lo sekarang, siapa yang sampah sekarang” kata Ghana



Terus terang aku jadi bingung, satu setengah tahun  yang lalu Ghana tiba tiba menghilang, setelah itu mama memaksaku menikah dengan Anita, memang aku sudah kenal dengan Anita lebih dahulu, tapi aku menolak karena ada Ghana disampingku. Tapi dia kemudian menghilang dan mama lalu memaksaku karena aku sudah sendiri, dan akhirnya aku gak ada alasan dan terjadilah pernikahan kami.



Aku sampai sekarang masih bertanya tanya, kenapa dia sampai pergi. Dan karena dia disini aku harus mendapat jawabannya.



“Gimana om, gimana tante kabarnya”



“Kau” kata papa



“Kamu kamu “ kata mama



“iya om ini saya, om boleh memanggil aku Doni, tante boleh manggil aku Jonathan. Nama asliku Ghana, Ghana Raharja. Aku kangen sama om dan tante, ketika kita bersenang senang” senyumnya terkembang dibibirnya. Tapi aku menangkap kedukaan disana, bukan kebahagiaan



“Kak Bram, aku punya hubungan dengan om dan tante dan semua harta mereka diberikan kepadaku” katanya lanjut



Syok aku mendengarnya, apa aku yang salah dengar atau gimana, setahuku Ghana anaknya orang paling baik, anaknya alim, anaknya sangat penyayang. Gak mungkin dia ngelakuin ini semua



“Apa maksudnya ini Ghan”



“Gak ada maksud apa apa ak, Ghana cuma nunjukin pada kakak bahwa sampah yang sebenarnya ada disekeliling kakak”



“Dasar ajing lo, pasti lo yang ngerekam itu semua”



“Temenku yang rekam, aku memang minta padanya, ternyata kamu memang sampah” katanya



“Ghana, kamu kok berubah kayak gini, kamu  anak baik baik setahuku”



“Berubah? Kakak yang bikin aku berubah, kakak yang sudah ngelukai aku, kakak yang membuat aku kayak gini, apa aku harus diam saja disakiti oleh kakak? Mungkin Ghana akan terima kalau cuma nyakitin Ghana seorang tapi kakak sudah menghina kak Renal, kaka sudah menghina orang tua Ghana yang sudah meninggal, mereka bukan sampah, bagi ghana mereka lebih berharga dari apapun. Kakak mikir gak waktu ngelakuin itu? Maka sekarang kubuktikan siapa yang sampah”



“Anjing lo” kata Anita



“Diem lo” kataku



“Papa, mama, apakah semua itu benar” kataku



Hanya diam yang aku dapatkan



“Katakan papa, mama, katakan itu gak benar”



“pasti itu gak benar papa, mama percaya itu” ANita tiba tiba menginterupsi



“Diem ya kamu, sekarang kamu gak ada hak utuk bicara disini” kataku kasar



“Aku tanya ke mama dan papa, apakah ini benar”



Dan yang aku jawab adalah anggukan



“Ghana, apa yang sebenarnya kamu inginkan, apakah kamu ingin menghancurkan kakak”



Ghana hanya diam dan dia menggelengkan kepalanya. Aku putuskan untuk berbicara empat mata dengannya, aku ingin semuanya jelas.



“mama, papa dan kamu Anita tunggu disini, Ghana kamu ikut denganku”



Aku langsung tarik tangan Ghana dan aku langsung bawa dia masuk ke dalam kamar. Dia hanya diam. Sampai dikamar langsung ku peluk dia.



“Sakit kak” katanya



“Sakit apa ghan”



“Hatiku sakit kak, sakit kak Ghana ngelakuin semua ini, sakit kak” dan tangisnya pecah



Aku dekap dia, perasaanku campur aduk antara senang, bahagia, penasran, marah, sedih, sakit melihat dia menangis kayak gini. Semuanya campur aduk didalamnya. Setelah beberapa saat tangisnya reda, dia hanya diam dan tetep memelukku. Aku segera duduk di tempat tidur danaku peluk erat dia, kepalanya berada nyaman didadaku.



“Ghan, kita perlu ngomong dan menjernihkan semua masalah ini, aku ingin kamu cerita dari awal, dari sebelum kamu pergi sampai sekarang, Ghana tumpahkan semuanya biar kakak dengerin semuanya”



“Iya kak”



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Ghana Story, past time, 1,5 tahun lalu



Aku sedang di rumah, menunggu kak Bram pulang, rencana sih mau bikinin masakan kesukaan kakak, kemaren lihat lihat diinternet dan kayaknya gak terlalu susah bikinnya. Bahan bahan semua sudah tersedia tinggak bikin bikin saja. Aku sayang kak Bram dan semoga dia mencintaiku selamanya.



Ting Tong



Kudengar ada bel berbunyi, segera aku lari dan kubuka pintu, ternyata itu kak Anita. Kak Anita adalah teman kan Bram, gak tahu juga teman apa tapi aku merasa cewek satu ini nempel nempel kak Bram mulu walaupun sudah dicuekin.



“Ada apa kak?” kataku setelah mempersilahkan duduk



“Aku ada perlu” kata kak Anita



“Kak Bram sedang tidak ada dirumah kak”



“Aku perlu denganmu Ghana”



“Iya kak”



“Ghan aku ngomong terus terang aja ya, aku gak akan mengulang untuk yang kedua kali, aku gak ingin kamu dekat dekat dengan kak Bram, dan begitu juga kak Bram memintaku untuk bilang agar segera pergi dari hidupnya”



“Gak mungkin kak Bram kayak gitu”



“Gak mungkin, lalu ini apa?” katanya sambil menyerahkan sebentuk kertas yang kulihat seperti undangan



“Apaan ini?”



“Lo gak tolol kan bisa baca, itu undangan pernikahanku dengan kak Bram”



“Bohong, kak Bram gak mungkin seperti itu”



“baik biar kamu denger sendiri dari mulutnya” kata Anita





Lalu perempuan itu menekan tombol dan suara kak bram terdengar



“kakak” kataku



“Anita sudah disitu kan, semua sudah dijelaskan oleh dia kan?” katanya



Aku mendengar ada rasa senang dan ceria di suaranya, hatiku benar benar sakit bahwa dia sangat senang melihatku menderita, sangat senang mengabarkan perkawinannya dengan perempuan itu. Kak Bram jahat.



“Iya kak” kataku



“Segera lakuin yang dia minta ya”



“Iya” kataku



Lalu sambungan terputus



“Udah dengar kan?”



“kak Bram tega”



“Bram menampungmu karena dia merasa kamu adik temennya, tapi ya dia sadarlah siapa dirimu, juga kakakmu itu”



“Apa maksudmu”



“Bram sadar siapa dirimu dan kakakmu, siapa namanya Renal?” katanya dengan nada meremehkan



“Maksudmu apa?” kataku sengit



“masak aku harus bilang, lo tu sampah, kakak lo sama juga sampah. Paasti orang tuamu juga sampah. Semua sampah. Bisanya nyusahin orang, jadi benalu, dan sudah diputuskan kamu harus segera minggat dari hidup kami. Kak Bram segera menikah denganku jadi gak ada alasan lagi ngurusin sampah gak berguna dari adik orang gak berguna juga”



“Anjing lo, kak Renal bukan sampah”



“lalu apa? Sampah ya sampah. Bram dan aku sudah muak dengan kalian”



Aku sudah gak tahan dengan kata katanya. Kak Bram kamu benar benar tega pada diriku, aku berjanji akan aku tunjukkan siapa yang sampah itu. Aku bersumpah demi kak Renal, dengan jalan apapun aku akan melakukan apa saja.



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



“Begitulah kak yang terjadi hari itu, kemudian aku pergi dan aku ke tempat kak Rani, tunangan kak Renal, dari sana aku mendapat kabar bahwa aku masih ada tinggalan dari kak Renal berupa uang, dengan uang itu aku lanjutin kuliahku, dan aku juga kerja. Mulai saat itu aku cari informasi siapa keluarga kakak, akan aku buktikan bahwa orang orang yang ada disekeliling kakak adalah sampah, orang yang kakak anggap berharga gak lebih dari sampah.”



“Akhirnya aku denger bahwa kakak memang menikah dan kemudian ternyata istri kakak kudengar dari temenku yang bekerja sebagai penghibur dan sekaligus suka melayani tante tante bahwa dia pernah di booking oleh mereka. Akhirnya satu jalan terbuka dan aku meminta pada dia untuk merekam adegan mereka dan kuberi imbalan dari peninggalan kak Renal.”



“Kemudian aku juga dekati papa dan mama kakak, aku ingin buktikan aku bisa menggaet mereka dan ternyata bisa, akhirnya aku melakukan affair dengan mereka dan ada adegan yang aku rekam, aku paksa mereka memberiku uang agar aku tutup mulut dan gak aku kasih ke pasangan mereka dan kakak. Aku sudah buktikan semuanya bahwa semua disekitar kakak adalah sampah, kakak salah bahwa kak Renal sampah, orang orang disekitar kakak itulah yang sampah”



Aku terkejut mendengar semuanya, aku gak menyangka semuanya menjadi seperti ini. Aku memang pernah menyuruh Anita buat nemuin Ghana, karena aku minta Anita ngurusin Visa Ghana. Aku ingin mengajak dia ke Korea selama semingu sebagai kado aniversary kita yang sudah jadian setahun dan menyerahkan semuanya urusan kepada Anita. Ternyata dia menyalahgunakan semuanya dan membuat Ghana dendam seperti ini. Aku terus terang menyalahkan diriku sendiri yang dengan bodohnya menyerahkan kepercayaanku pada wanita itu.



“Sekarang Ghana maunya gimana? Ghana sudah puas kan dengan semua ini”



“Malah sakit kak, Ghana makin sakit kak. Kak, mohon ini diserahkan kepada orangtua kaka, Ghana kembaliin semua dan Ghana mohon satu hal ke kakak, bunuh Ghana sekarang, Ghana sudah gak kuat dengan sakit ini”



Langsung kupeluk dia



“Ghana, kamu melakukan kesalahan dengan tidak tangsung tanya ke kakak, kakak bingung kenapa kamu pergi, Anita ke rumah itu sebenarnya aku suruh karena buat untuk membuat Visa untukmu jadi semua keperluan aku serhkan kepadanya tapi ternyata seperti ini, Ghana, kakak minta maaf tapi semua perbuatanmu ini telah menyakiti banyak orang terutama dirimu sendiri”



“Kakak, Ghana dah gak kuat, akhirnya Ghana bisa melihat kakak, Ghana sekarang sudah bahagia, Ghana sudah kotor kak sekarang, Ghana sudah gak ada artinya, sakit ini sudah gak terkira kak, habisi nyawa Ghana sekarang, Ghana ingin ketemu kak Renal”



Aku sudah gak kuat mendengarnya, tapi aku harus kuat, langsung aku tampar dia



“Ghan, jangan bilang mati mati semudah itu, kamu punya salah sama kakak, sekarang akan kakak hukum. Kamu harus ikuti apa semua perkataan kakak, mengerti?”



“Iya kak”



“Tunggu disini bentar ya” kataku dan kucium bibirnya. Aku sangat merindukan bibirnya dan ketika berciuman kutumpahkan segala rasa kangenku padanya. Ada beberapa menit kami berciuman dan ketika terlepas sudah bisa kulihat binar kehidupan dimatanya.



Langsung kutelpon Roni temenku dan aku akan ketempatnya mau nitipin Ghana buat sehari dua hari. Aku ingin dia tenang disana. Aku mau selesein urusan dirumah dan kemudian konsentrasi memulihkan keadaan emosional Ghana. Segera aku keluar untuk menemui keluargaku.



“ma, pa, Bram keluar sebentar mau nganterin Ghana”



“Mau kemana Bram, gimana urusannya?”



“nanti kita bicarakan setelah aku balik pa”



“Papa, ngapain ngurusin cecunguk itu, gak usah sampah kayak dia dipikirin”



“Dasar wanita gak tahu diri, kamu harus tahu semua ini terjadi karena ulahmu”



“papa”



“Gak usah panggil panggil papa, kita segera berpisah, aku sudah muak dengan tingkahmu”





Segera aku ke kamar dan bersama Ghana aku keluar. Selama perjalanan dia diam saja, aku juga diam. Sampai di temnpat Roni aku minta dia buat menjaganya. Dia tahu yang harus dilakukan karena dia kenal Ghana dan aku, dulu waktu Ghana pergi dia bersamaku nyari kemana mana dan ternyata gak ketemu. Semoga dia bisa membentuku berbicara pada Ghana, menurutku dibutuhkan orang ketiga agar dia bisa benar benar percaya dengan apa yang aku katakan.



Setelah dari tempat Roni aku langsung balik kerumah dan menyeleseikan masalah ini secepatnya.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Aku ceritakan semuanya pada semua kepada  yang ada disini, aku ceritain versi Ghana pada mereka. Kemudian aku tanya ke mama



“mama gak ada campur tangan kan?”



“maafin mama Bram, mama gak menyangka seperti ini, mama memang yang bikin undangan itu karena mama dapat dari Anita kalian mau menikah. Kenapa mama paksa karena mama tahu kamu sayang sama Ghana, mama bisa terima itu tapi kondisinya Ghana pergi bersama pria lain, itu yang Anita bilang, jadi aku paksa kamu biar kamu bisa membuat lembar baru” kata mama



“Sekarang apa pembelaanmu Anita?”



“Papa, semua itu kulakukan karena aku sayang papa, aku cinta papa, aku ngelakuin itu agar dia pergi, apa salah kita ngelakuin itu demu cinta kita?”



“Cinta dari mana itu, kalau kamu beneran cinta harusnya kamu bahagia melihat orang yang kamu cintai itu bahagia, cinta bukan egois. Kamu menggebu gebu karena melihat harta kan, agar kamu bisa bersama sama dengan perempuan perempuan kelas atas dan bisa melakukan semuanya, bahkan berselingkuh”



“Papa”



“menurut mama dan papa sekarang gimana, apakah bram harus bersama Anita yang dari awal sudah membohongi kita”



“terserah kamu Bram”



“Aku ingin pendapat mama, bukan menyerahkan pendapat pada Bram”



“Dia sudah membohongi kita semua, dia gak layak buatmu”



“Baik, aku juga dapat titipan dari Ghana, sesakit hatinya dia dia gak akan tega melihat Bram menangis atau sedih, dia melakukan semua itu hanya ingin menunjukkan bahwa kalian bisa melakukan kesalahan dan itu benar. Tapi itu semua menyakiti kita semua bahkan Ghana sendiri. Dia memberikan ini padaku, disini adalah semua yang kalian berikan padanya, dia kembalikan, Bram ingin kita kembali seperti semula”



“Bram”



“Ghana bukan orang jahat ma, pa, dia melakukan karena sakit hati, jangan benci dia, kalau mau benci bencilah Bram yang memberikan sakit dihatinya”



“Kami malu Bram padamu”



“Sudahlah ma pa, ini jadi pelajaran kita semua, kita pasti pernah melakukan kesalahn”



“Iya papa, mama melakukan kesalahan, maafin mama ya” kata Anita



“Iya, aku maafin”



“jadi ikita kembali seperti semula kan pa” kata Anita dengan senyum mengembang



“Aku memaafkanmu bukan berarti aku melupakan tindakanmu dan kuputuskan kita segera berpisah, biar aku hubungi pengacaraku buat mengurus semuanya, dan ingat kamu gak akan mendapat apa apa. Dalam perjanjian pranikah kita jika kamu melakukan perselingkuhan kamu tidak berhak mendapatkan harta bersama”



“papa”



“Sudah sekarang gak usah panggil papa mama lagi”



“Bram” kata papa



“Papa besok urus kembali semuanya, selesein semuanya ya pa, juga mama, semua sudah kembali. Pasti akan ada seseuatu yang dibenahi tapi dengan kemampuan kalian aku percaya semua akan beres. Dan kumohon masalah ini jangan sampai ketangan kak Tiata  dan Dony, biar rahasia ini kita simpan”



“Iya Bram” kata mama



“Ma, pa, aku mau kembali ke Ghana, papa dan mama gak keberatan kan?”



“Mama sudah merusah kebagianmu dulu Bram, sekarang saatnya kamu raih kebahagianmu” kata mama



“Jaga dia ya Bram, papa harus akui dia anak yang hebat bisa ngelakuin ini semua pada kita”



“Iya pa, ma, makasih ya”



“Iya, padahal dia badannya luar biasa lo Bram indah lo, iya gak ma?” kata papa bercanda



“Iya, luar biasa, kapan kapan boleh dong mama sama Ghana” kata mama menimpali



“MAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA, PAPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”



“wakakakkakakakkakakakakka” kata mama dan papa



--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ghana sedang berada dipelukanku, aku sekarang dengan puas bisa memeluknya, bisa menciumnya dan bisa menyentuhnya. Aku sangat kangen dengan kehadirannya, kehadirannya seraya melengkapi sesuatu yang hilang dalam diriku.



“Kakak sayang Ghana”



“Maaf ya kak, badan Ghana kotor, sudah ada yang menyentuhnya selain kakak”



“makanya itu harus dihukum” kataku sambil mencium kepalanya



“Iya kak, Ghana ikutin apapun kata kakak”



Kutatap matanya, aku merasakan cinta yang besar dimatanya.



“Beneran sanggup menghadapi hukuman kakak” kataku



“Iya kak” katanya, ada sedikit ketakutan atau kekhawatiran dimatanya



“Mulai sekarang kamu kuikat untuk selamanya bersama kakak, dan gak ada alasan apapun yang membuatmu pergi dari kakak, sanggup?” kataku sambil tersenyum



Dia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalangnya



“ini sebagai segel dari janji kita” kataku dan kucium dia dengan sepenuh hatiku



Fin






















Recent News

About

Categories

About

salam kenal dengan saya sigit, ayo kita saling belajar bersama. have fun to see my blog
Photobucket

Recent News

Photobucket