Part 13
Aku duduk
disamping mamanya Hyung, ada papa dan mama dihadapanku, ada juga kak Jimmy. Ada
Hyung yang duduk disamping papanya juga. Mampus deh deg deg an setengah mati
rasanya.
“Kenapa Jo,
biasanya ceria. Kok kali ini diam aja” kata mama
“Jaga image
kali ma di hadapan mertua” Kata kak Jimmy
“Haish, enak
aja kalo ngomong” kataku jutek yang hanya dijawab cekikikan sama kak Jimmy
“Gak usah khawatir
sayang, kita cuman mau mastiin semua baik baik aja kok. Semuanya baik baik aja
kan?” kata mama Hyung
“Iya, semua
baik baik aja kok” kataku
“Eh, om dan
tante. Dalam saat ini Jacob mohon ijin sama om dan tante buat bersama Joan.
Kami saling menyayangi. Jacob gak akan mengecewakan kalian dan akan berusaha
menjaga Joan semampu Jacob” Hyung tiba tiba ngomong serius
“Hmmmmmmmm,
apa sudah dipikirkan semuanya itu” Kata papa
“Iya Om,
semua sudah Jacob pikirkan masak masak”
“Gimana ya?
Hmmmmmm Joan, gimana menurutmu?” kata papa
“Iya pa,
Joan sayang banget sama Hyung”
“Ya udahlah,
daripada dicegah dan terjadi hal yang
gak diinginkan mending diijinin aja. Iya gak ma” kata papa
Mama hanya
tersenyum. Aku senang sekali. Aku langsung beranjak dan memeluk mama dan papa.
Mun gkin berat bagi mereka, tapi semoga ini bisa menjadi keputusan yang baik
bagi semua. Hihihihi, Bagiku sih sebenarnya.
“Oh ya pa,
jadi Jacob kan sudah jadi keluarga kita. Dia hebat lo pa, bakat pemimpinnya
kuat banget, Pasti hebat kalau jadi pengganti papa” Kata kak Jimmy
“Maksudnya
apa ni Jim?” kata papa
“Hehehehhehhe,
daripada aku yang gantiin papa, mending dia aja pa, kan sama sama anak papa. Kalau Joan kayaknya lebih cocok gantiin
mama, jadi klop kan?” terusnya
“Maksudnya
apa kak” Kataku gak ngerti
“Hehehehehehe,
maksudnya kakak minatnya kecil Jo buat gantiin dan nerusin bisnis papa, makanya
kakak cariin pengganti yang lebih cocok gitu, jangan nanti dipegang kakak malah
hancur. Kan sama sama dipegang anak sendiri, iya kan pa, ma?”
“Oh,
ternyata ada maksudnya kakak dengan semangat berapi api jodohin aku dan Hyung?” kataku datar
“Ya iyalah.
Biar sama sama senang. Semua senang, happy ending gitu” timpal kak Jimmy
“Kagak bisa
gitu lo Jimmy, kamu tetep harus nerusin. Gak ada pilihan lain” kata papa
“Please deh
pa, kan kalau digantiin Jacob perusahaannya jadi makin gede dan berkembang,
nanti dimarger aja sama perusahaan papa jacob, pasti gak ada yang nyaingin.
Perusahaan makin gede dan ngebanggain. Nama keluarga berdua makin besar dan
Jacob sama Joan juga akan makin disegani. Apalagi kalau mama dan tante mau
kerjasama, pasti lebih maju” terus kakak
“Hmmmmm,
gimana ya. Kayaknya bukan ide yang buruk” Kata papa Hyung
“Iya benar
juga tu, gimana jeng kalau kita kerjasama, aku mau buka resto lagi nih, kita
combine sama usaha Jeng aja biar makin sukses. Nah Joan kita minta mimpin,
Gimana?”
“Wah ide
yang bagus tu. Kita konsep butik ama resto aja gimana jeng” kata mama
“Bagus tu,
tema korea kayaknya asik lo jeng”
Akhirnya
mama dan mama Hyung bersamaku ngobrolin tentang bisnisnya, dan kulihat Hyung
ngobrol sama papa dan papanya hyung. Aku lirik sekilas kak Jimmy semyum senyum
gembira. Curang deh dia, ternyata dia gak mau jadi penerus bisnis papa atau
mama, jadi cari penggantinya. Tapi aku senang juga kok, obrolan dengan mama dan
mamanya Hyung seru juga, banyak ide yang muncul dan aku cocok dengan mereka
berdua dan aku gak akan keberatan buat nerusin mereka. Tapi ya bukan
sekaranglah, kuliahku aja belum kelar.
Dari
pembicaraan mama dan mama Hyung yang sekilas (sebentar maksudnya) ternyata
banyak ide yang akan direalisasikan dan buntut buntutnya aku yang jadi korban,
mau gak mau harus ikut ikutan terlibat. Walaupun aku bilang gak akan penuh
karena aku masih kuliah, tapi mereka minta dengan sangat aku terlibat. Wah
parah ni, hidup gak bisa tenang deh, dan aku lihat Hyung juga gitu, pasti deh
hal yang sama juga menimpanya, harus mulai terlihat dengan urusan bisnis papa
dan papanya Hyung.
Udah ah,
mulai gak betah ni, akhirnya aku pamit ke mama dan mamanya Hyung lalu aku minta
ijin papa dan papanya Hyung buat jalan, bete ah ngomongin bisnis mulu. Biar
orang orang tua dulu deh yang mikir, aku mau bersenang senang dulu dengan Hyung
(ih, istilahnya deh bersenang senang). Aku seret Hyung keluar dan kita jalan.
“Hyung, kita
jalan aja yuk, kalau disini terus bisa bete deh gak akan kelar kelar empat
puluh hari empat puluh malam”
“Hahahhahahahaha,
namanya juga orang tua Yank” Katanya
“Ma, Pa, Om,
tante. Joan ama Hyung jalan bentar ya, silahkan terusin deh pembicaraan kalian.
Kita berdua pasrah deh nerima keputusan kalian semua”
“Ya sudah,
silahkan deh. Tapi bulan depan Joan datang ya ke peresmian resto tante seperti
yang kita omongin tadi, tante baru buka cabang baru ni, kamu harus liat liat ya
kan nanti yang nerusin” kata tante
“Iya tante”
jawabku pasrah
“Oh ya
Jacob, tanggal 15 nanti datang ya. Ada rapat direksi, nanti kamu ikut juga.
Sekalian perkenalan di perusahaan om” kata papa
“Iya Om,
pasti datang. Sip deh”
Hufft,
pusing deh tapi ya dinikmati saja. Kayaknya makin seru kehidupan kami berdua,
kami sudah bisa bersama dan saling terbuka pada keluarga. Terus terang aku gak
niat untuk total ke kerjaan, orang aku aja belum lulus. Hyung juga gitu,
masternya belum kelar.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami berdua
sedang duduk berdua di sebuah resto, resto milik mama Hyung sih sebenarnya
sehingga kita dapat Privat Room, menikmati makanan yang terhidang dimeja.
“Yank,
makasih ya sudah menjad bagian darii hidupku” kata Hyung
“Sama sama
Hyung”
“Gimana kamu
ngadepin mama dan tante” kata Hyung
“Biasa saja
kok, sebenarnya aku senang senang saja sih nerusin bisnis mereka, tapi nanti ya
fokusnya, mau ngelarin kuliah dulu”
“Sama kok,
aku juga juga gitu”
“Yang penting
kita saling mendukung Hyung, dan kita selalu bersama”
“Iya sayang”
Kata Hyung
Aku pandang
mata Hyung yang sangat indah, membuatku tenggelam dalam cintanya. Hyung
mendekatkan kepalanya dan bibir kami bertemu. Dunia seakan menjadi berwarna
merah muda dan semuanya indah.
Fin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar