“Mbak pesen
ice lemon tea dan nasi goreng spesial satu
ya, dan juga saya minta salad buah satu” kataku pada waiter yang berdiri
sambil mencatat apa yang mau aku pesan.
“Baik pak,
ada yang lain yang mau dipesan” katanya ramah
“Sudah itu
aja dulu” kataku
“Ditunggu
sebentar ya pak” katanya tersenyu dan kemudian meninggalkan mejaku
Siang ini
aku sedang makan siang di sebuah rumah makan yang berada di sebelah kantorku.
Sendirian saja karena tadi aku sudah telat makan siang gara gara ada sedikit
telpon dengan klien penting. Biasalah kalau jam jam waktunya istirahat malah
banyak yang menghubungi diriku.
Aku menunggu
dengan tidak sabar sampai pesananku datang, sudah lumayan lapar berat ni
perutku. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang lebih, kupendarkan pandanganku
ke sekeliling memandangi ruangan dan ternyata tamu yang berada di resto ini gak
terlalu banyak. Biasanya kalau waktunya jam makan siang penuh sesak ni
restoran.
Gak beberapa
lama kemudian datang pesananku, lumayan cepat juga ternyatadatangnya. Aku segera
menyantap makananku dengan lahap, gila ni perut sudah keroncongan banget
rasanya. Lumayan juga rasanya, diatas rata ralah rasanya menurutku walaupun
harganya juga lumayan diatas rata rata resto resto sejenis.
Setengah
jalan aku baru habiskan hidangan yang tersedia di meja di dipanku tiba tiba
ponselku berbunyi, aku lihat ternyata ada panggilan dari mama. Ada apa ni siang
siang gini nelpon, gak biasanya mama nelpon siang siang bolong kayak gini.
“Hallo ma
selamat siang, ada apa?” kataku langsung
“Hallo Bram,
mama bisa minta tolong gak”
“Ada apa ma,
untuk mama Bram usahain deh”
“Mama sedang
ketimpa musibah Bram, butik mama pailit”
“Kok bisa
ma?”
“Iya mama
juga gak tahu, yang jelas sekarang semua sudah hilang termasuk mobil dan rumah
di jalan Mataram”
“Emang
kejadiannya gimana ma”
“Mama gak
tahu Bram, mama pusing”
Mama memang
seorang pengusaha wanita yang cukup sukses, dia punya butik yang dia kelola
sendiri yang memajang baju baju branded dan rancangan beberapa designer papan
atas yang bekerja sama dengannya. Omsetnya lumayan besar sehingga bisa
menghidupi gaya hidup mama yang lumayan glamour. Mama memang luar biasa, dengan
penghasilan sendiri dia bisa mandiri dan bisa bangga dan punya rasa proud of
herself yang luar biasa. Salut buat dia. Tapi aku gak nyangka akan kejadiannya
kayak gini, nalarku mungkin gak bisa percaya musibah akan menimpa mama.
Menurutku usaha yang dimiliki mama sangat stabil dengan konsumen dan pelanggan
setia yang selalu setia sama butik mama.
Tapi kalau
memang musibah sedang trjadi dengan mama ya aku sebagai anaknya memiliki
kewajiban membantunya.
“Yaudah mama
gak usah stress kepanjangan, nanti kita bicarakan lagi, untuk sementara tinggal
dulu dengan Bram ya ma”
“Makasih ya
sayang, tapi gimana dengan Anita? Dia keberatan gak”
“Gak lah ma,
dia juga gak bisa protes, mama kan mamaku jadi mama dia juga”
“makasih ya
sayang”
“Iya ma,
sekarang mama ke rumah aja dan istirahat dulu, semua pasti baik baik aja”
“Makasih ya
Bram”
“Iya ma,
sama sama” kataku pada mama dan kuakhiri sambungan telepon sama mama
Aku jadi
berpikir bagaimana dengan Anita nanti kalau mama beneran mau hidup dengan kita,
sudah setahun lebih kita menikah dan memang mama gak pernah ikut campur dalam
urusan rumah tangga kami. Tapi kalau ada mama di dalam kehidupan kita pastilah
mau gak mau suka gak suka akan ada ikut campur dari dia. Semoga Anita mau dan
maklum, tapi kalau gak ya saya tetep milih mama karena dia orang tuaku.
Udahlah, pasti Anita maklum pikirku.
Tapi asik
juga kalau ada mama dirumah, bisa nanti minta dimasakin masakan andalan mama,
sup jamur spesial. Jadi ingat masa masa kecil dulu ketika masih tinggal sama
mama, mama selalu memasak sup jamur. Aku sudah gak sabar menanti, aku nanti mau
beli jamur dulu waktu pulang kerumah.
Aku
lanjutkan makanku yang sempat tertunda karena dapat telpon dari mama tadi, mau
cepat cepat balik ke kantor soalnya masih ada sesuatu yang harus aku urus.
Aku segera
selesein makanku dan ketika aku mau bayar billing nya tiba tiba ponselku
berbunyi lagi. Ada ada aja ni, aku urungkan bayar dan aku lihat ternyata yang
menghubungi papa. Wah ada apa ni papa menghubungiku
“hallo papa,
selamat siang”
“Kamu lagi
dimana Bram?”
“Lagi makan
pa, ni baru mau balik ke kantor”
“Bram papa
boleh gak numpang sementara dirumahmu?”
Ha?????
Ini ada
masalah apalagi sampai papa juga ikut ikutan mau numpang dirumahku. Jangan
jangan ini tanggal 1 april dimana ada acara ngerjain seseorang dengan April mop
dan ujung ujungnya bilang “kamu tertipu”
Tapi
kayaknya gak mungkinlah, ini kan bukan bulan April dan papa bukan anak kecil
yang akan menipu anaknya sendiri dengan hal hal murahan kayak gitu. Seumur
hidup aku kenal papa dan gak pernah yang namanya april mop.
“Boleh sih
pa, tapi memang ada apa sebenarnya?”
“Papa lagi
ketimpa musibah ni Bram”
“Musibah
apaan sih pa?”
“Perusahaan
konveksi papa dan show room papa sudah gak bisa papa pertahanin lagi”
“Maksud
papa?”
“Semua sudah
hilang, anggap bangkrut, ini juga rumah di jalan A yani papa jual juga buat
nutupi semuanya?”
“Kok sampai
begitu pa? emang kejadiannya gimana?”
“Aku gak
ngerti Bram, papa juga bingung”
“Ya udah
papa kerumah aja, nanti kita omongin disana”
“Iya Bram,
makasih ya”
“Sama sama
pa, aku segera balik setelah semua urusan selesai” kataku
Ada masalah
apa lagi ni, kok hari ini tiba tiba muncul masalah yang gak kecil tapi sangat
sangat besar. Aku jadi bingung harus gimana nanti, apakah akan berakhir dengan
baik atau gimana. Aneh juga masak usaha
yang dimiliki papa bisa hancur gitu, gak mungkin kalau gak ada sesuatu karena
setahuku usaha papa sudah sangat solid.
Hmmmm, nanti
deh dibicarakan, aku mau balik ke kantor. Setelah aku bayar semua tagihanku aku
segera balik dan menuju ruanganku yang berada di lantai 8, langsung aku segera
masuk keruanganku yang sebelumnya berbasa basi dengan bawahan bawahanku.
Beginilah, harus ramah kalau sebagai pemilik sekaligus pemimpin usaha ini,
sampai di ruanganku aku segera duduk dan Diah sekretarisku langsung
menghampiriku.
“Apa apa Yah?”
Tanyaku
“ini pak
tadi ada kiriman dari kurir untuk bapak”
“Apaan itu Yah”
“Saya gak
ngerti pak”
Aku segera
terima amplop coklat dari tangan Dyah. Aku langsung buka dan didalamnya ada
sebuah CD dan selembar kertas
“Dear Kak Bram
Saya kirimkan pada anda sebuah CD untuk anda
Yang saya harap segera anda lihat
Dan semoga anda bisa menikmatinya
Dan Anda harus tahu bahwa disekeliling anda
bukan bunga yang bermekaran dan wangi
Tapi sampah berbau busuk
Salam
XXX”
Aku bingung
siapa ni xxx, langsung aku masukkan cd ke cd room di laptopku dan ternyata
isinya adalah file vidio dengan format mp4, langsung aku buka dan aku langsung
syock seketika.
Ternyata isi
video tersebut adalah vidio pergumulan sepasang manusia berlainan jenis, kalau cuma
biasa sih aku gak terkejut tapi yang ada didalamnya adalah seseorang yang
sangat kukenal. Wanita yang ada di dalam video itu adalah Anita Istriku sendiri.
Dalam
kejutku aku tidak bisa berpikir apa apa lagi, aku marah besar. Langsung
kukeluarkan cd dari situ dan kusegera pulang. Aku akan hajar istriku yang
berani berani selingkuh dengan pria lain, aku gak sangka saja ternyata dia
melakukan hal sekeji itu padaku, padahal segala keinginannya selalu aku usahain
untuk dipenuhi.
Aku tidak
indahkan Dyah yang bertanya padaku, langsung aku ke mobilku dan kularikan
menuju ke rumah. Tapi dasar sial ternyata jalanan macet, darah sudah mendidih
dan sudah sampai di ubun ubun, amarah sudah menguasai hatiku.
Pukul 4 aku
sampai di rumah, dan aku langsung disambut mama dan papa, aku melihat mereka
langsung aku coba redakan amarahku. Segera kupeluk mereka.
“mama ,
papa”
“Untuk
sementara kami nginap disini ya Bram?”
“Gak ada apa
apa ma, pa. Bram malah senang kok”
“Kok sudah
pulang Bram? Emang sudah selesai dan waktunya pulang?”
“Belumlah
pa, ini ada urusan mendadak. Pa, ma, Anita mana ya?”
“Tadi sih
ada tapi keluar kayaknya”
“Ya udah
deh, Bram mandi dulu ya pa ma”
“Iya”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selesai
mandi aku berbincang bincang dengan mama dan papa, aku sebenarnya pengen tahu
kenapa bisa kejadian gini dan kok bisa sama sama dan barengan pula.
“Sebenarnya
ada masalah apaan sih pa, ma kok usaha mama dan papa bisa hancur gini”
“Aku juga
gak tahu Bram” semua kacau kaca mama
“Papa juga
bingung”
“Tapi aneh
kan? Emang aliran keuangan gak dikontrol?”
“Ya
dikontrollah, tapi banyak masalah”
“Banyak
masalah dilapangan Bram”
“Sebesar
apapun masalahnya gak mungkinlah sampai seperti ini mama dan papa, pasti ada
sesuatu”
“papa gak
ngerti Bram”
“Mama juga”
Ini pasti
ada apa apa, kagak mungkinlah tiba tiba ancur ancuran gini. Pasti ada sesuatu
yang ditutup tutupi oleh mereka. Sebegai usahawan mereka pasti tahu kenapa bisa
kejadian kayak gini, sampai sampai rumah juga musnah semua.
“Jangan
jangan papa selingkuh tu Bram” kata mama
“Enak aja
mama ngomong, mama tu yang selingkuh, pasti tu uangnya dikasih ke brondong
peliharaan mama”
“Halah papa
juga tu pasti yang ngasih ke gundik gundik papa sampai habis semua duitnya”
“Enak aja,
dasar wanita gak tahu diri, mama tu selingkuh tapi malah bilang papa yang
selingkuh”
“Enak aja,
jadi laki laki jangan seenak sendiri ya, mama tu bersih ya”
“Bersih dari
mana, tu nyatanya butik dan rumah mama ludes”
“Eh dasar
laki laki gila, kamu tu yang selingkuh, pasti tu, ngaku ngaku”
“Engak aja,
mama tu yang selingkuh, ngaku ngaku” balas papa sengit
“DIAMMMMMMMMMMMMMMMM!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
teriakku
Kaget juga
aku bisa ateriak begitu sama mama dan papa, sekeras dan dan sebrengsek
brengseknya diriku diriku gak pernah teriak pada kedua orangtuaku. Tapi ini
sudah keterlaluan, dan aku yakin yang dikatakan mereka bener benar terjadi.
Tapi aku juga sangsi, selingkuh masak bisa sampai menghabiskan semua harta,
kalau cuma keuntungan bisalah, tapi kalau sampai ludes gitu wajib dipertanyakan
jua.
“Udah deh
gak usah bertengkar, sekarang bukan saatnya bertengkar, sekarang gimana
kedepannya. Uang bisa dicari lagi, dan aku yakin mama dan papa adalah orang
orang yang hebat yang pasti dengan gampang pulih dari masalah ini, tapi
sekarang yang pasti jangan bertengkar dan saling menyalakan. Kita adalah
keluarga, harus bersatu dalam kondisi apapun. Apa kata kak Tiara, apa kata
Dion? Kalau Dion sampai denger ini pasti kuliahnya terganggu. Walau kita sedang
kesusahan, pastikan ikatan keluarga adalah yang utama”
“Iya Bram,
mama ngerti, mama minta maaf”
“Papa juga
Bram”
“Bram ngerti
kok mama dan papa sedang kalut tapi jangan pakai emosi dan semoga masalah ini
segera berlalu. Untuk masalah Dion biar Bram yang tanggung”
“Papa jadi
gak enak Bram”
“Gak usah
gitu pa, dulu yang ngebiayain semuanya kan papa jadi gak ada salahnya aku bantu
Dion, dia kan adikku satu satunya”
“Mama sangat
beruntung punya anak kayak kamu Bram” kata mama
“mama
terlalu berlebihan” kataku
“Eh papa
sudah pulang pa, gimana kantor?”
Anita
datang, aku gak tahu dia bawa belanjaan kayaknya ada beberapa tas. Terus terang
aku muak sama dia, kalau gak ada papa dan mama disini sudah aku hajar dia,
kubikin mampus”
“Duduk”
kataku
“Ada apa
papa, mama mau mandi dulu ya, lengket lengket ni, make up mama juga luntur ni”
“Udah duduk”
kataku
Anita duduk,
kayaknya papa dan mama juga kaget dengan sikapku, aku gak pernah kasar apalagi
galak sama istriku yang satu ini.
“Mama, papa
mau nanya, apa perhatian dari papa masih kurang selama ini?”
“Enggaklah
pa, papa suami yang paling baik sedunia”
“Benarkah?”
“Iya, papa
tu orang paling perhatian, semua yang mama mau pasti dikasih, papa memang orang
paling baik sedunia, beruntung deh mama punya suami kayak papa, gak kayak
Shinta tu pa, istri Pak Jhonny, kasihan deh suaminya selingkuh mulu, eh gilanya
dia ikut ikutan selingkuh main main sama brondong, dasar mereka orang gila tu”
“Jadi semua
yang papa lalukan sudah cukup?” kataku
“Lebih dari
cukup papa, oh ya papa, bulan depan kita jalan jalan Korea yuk pa, mama pengen
kesana, kemaren si Martha pamer pamer tu pa dia udah ke korea 3 hari, kita
kesana ya pa seminggu. Mama gak mau kalah sama dia”
“So, apa
yang papa lakukan sudah cukup, sekarang papa mau nanya, apa yang mama lakukan
apakah sudah membuktikan bahwa mama sayang ke papa”
“Iya dong
pa, papa adalah wanita paling baik sedunia, mama wanita paling setia, selalu
melayani suami, selalu membahagiakan suami, selalu bikin bangga. Kalau di depan
teman teman mama selalu sanjung sanjung papa. Pokoknya mama selalu siap
mendukung apa yang papa lakukan”
“Apakah itu
benar”
“Iya dong
papa, papa, ada parfum baru tadi di mall, mama pengen beli biar penampilan mama
makin ok dan orang orang makin kagum sama istri Bram Aditya”
“Jadi
selingkuh sama orang itu artinya sayang sama papa”
“Aduh papa,
jangan menuduh yang enggak enggak, papa gak pernah selingkuh”
“Dasar
wanita jahanam, semua kemauan mama papa usahain semaksimal mungkin, mama suka
belanja dan menghambur hamburkan uang papa juga gak masalah. Tapi semua itu
mama balas dengan Ng*we dengan cowok lain, mama gak punya otak ya”
“Aduh papa
jangan menuduh mama yang enggak enggak, mama tu wanita suci papa, mama tu gak
ada kepikiran sedikitpun buat selingkuh” dan Anita sudah mulai menangis
“Gak usah
mengelak, papa ada buktinya. Ayo kita lihat sama sama” kataku
“Gak mungkin
papa, gak mungkin, pasti cuma fitnah”
Dan langsung
aku hidupkan laptop dan kumasukkan CD yang aku dapat dari kiriman orang yang
aku kagak tahu. Langsung terpampang adegan mesum yang gak tahu kenapa wajah pemeran
wanitanya sangat jelas sedang yang cowok terlihat samar samar.
“Masih mau
mengelak?” kataku ketus
“Enggak
enggak, itu fitnah”
“Kamu keterlaluan
Anita” kata mama
“Benar benar
gak tahu diri” umpat papa
“mama
ternyata salah, mama dulu yang memaksa Bram buat nikah sama kamu, padahal dia
gak mau, tapi mama paksa dan demi mama akhirnya dia bersedia, ternyata balasan
dari kamu kayak gini”
“Mama, saya
khilaf ma, papa”
“Khilaf dari
mana, baru ketahuan gini bilang khilaf, pasti uang dari papa kamu habisin ya
buat selingkuh, dasar gak tahu diri” kataku
“Maaf papa,
maaf, mama khilaf, mama janji gak akan ngelakuin lagi”
“Sudah
berapa kali mama selingkuh kayak gini”
“Cuma sekali
papa, sumpah”
“Mulut mu
sudah gak bisa lagi dipercaya”
“Mama,
bantuin anita buat nerangin ke Bram bahwa ini hanya kesalahpahaman aja, papa
bantuin Anita, Anita tu orang paling suci papa, mama. Percaya sama Anita ya?”
kata Anita pada papa dan mama
“kamu bilang
paling suci? Ngelakuin semua ini kamu bilang paling suci, ada yang salah kali
dengan otak mu itu ya”
“Plok, Plok,
Plok”
Tiba tiba
aku dikejutkan dengan adanya tepuk tangan dari seseorang yang masuk dari pintu
depan. Aku terkejut melihat siapa yang ada dan berdiri disana. Kulihat mama dan
papa juga terkejut, begitu juga Anita. Orang yang berdiri disana adalah orang
yang sangat kukenal, orang yang sangat kurindukan yang tiba tiba menghilang
dari hidupku. Dia berdiri disana dengan tatapan sinis yang tidah bersahabat.
“Ghana”
Kataku
“Jonathan”
kata mama
“Doni” kata
papa
“Selamat
malam semua, selamat malam kak Bram, seru banget ya disini” katanya
Aku langsung
buru buru menghampirinya dan langsung kupeluk dia, aku sudah sangat rindu
dengan dia, Ghana, dia adalah satu satunya orang yang aku sayang, satu satunya
orang yang aku cinta.
“Ghana,
kenapa kamu menghilang dari hidup kakak”
“Kenapa?
Kakak masih tanya mengapa? Kakak gak tahu kenapa Ghana pergi? Dasar kakak gak
tahu diri, kaka sudah hina kak Renal, kakak sudah hina Ghana, kakak sudah usir
Ghana, apa kakak gak ingat? “ katanya kasar
“Mau apa lo
kesini, dasar sampah lo, mau ngerusak
keluarga kami ya?” kata Anita
“Dasar
wanita busuk, lo bilang kak Renal adalah sampah, lo bilang keluargaku adalah
sampah, lo bilang gue sampah, lo bilang gue benalu, tapi lihat lo sekarang,
siapa yang sampah sekarang” kata Ghana
Terus terang
aku jadi bingung, satu setengah tahun
yang lalu Ghana tiba tiba menghilang, setelah itu mama memaksaku menikah
dengan Anita, memang aku sudah kenal dengan Anita lebih dahulu, tapi aku
menolak karena ada Ghana disampingku. Tapi dia kemudian menghilang dan mama
lalu memaksaku karena aku sudah sendiri, dan akhirnya aku gak ada alasan dan
terjadilah pernikahan kami.
Aku sampai
sekarang masih bertanya tanya, kenapa dia sampai pergi. Dan karena dia disini
aku harus mendapat jawabannya.
“Gimana om,
gimana tante kabarnya”
“Kau” kata
papa
“Kamu kamu “
kata mama
“iya om ini
saya, om boleh memanggil aku Doni, tante boleh manggil aku Jonathan. Nama
asliku Ghana, Ghana Raharja. Aku kangen sama om dan tante, ketika kita
bersenang senang” senyumnya terkembang dibibirnya. Tapi aku menangkap kedukaan
disana, bukan kebahagiaan
“Kak Bram,
aku punya hubungan dengan om dan tante dan semua harta mereka diberikan
kepadaku” katanya lanjut
Syok aku
mendengarnya, apa aku yang salah dengar atau gimana, setahuku Ghana anaknya
orang paling baik, anaknya alim, anaknya sangat penyayang. Gak mungkin dia
ngelakuin ini semua
“Apa
maksudnya ini Ghan”
“Gak ada
maksud apa apa ak, Ghana cuma nunjukin pada kakak bahwa sampah yang sebenarnya
ada disekeliling kakak”
“Dasar ajing
lo, pasti lo yang ngerekam itu semua”
“Temenku
yang rekam, aku memang minta padanya, ternyata kamu memang sampah” katanya
“Ghana, kamu
kok berubah kayak gini, kamu anak baik
baik setahuku”
“Berubah?
Kakak yang bikin aku berubah, kakak yang sudah ngelukai aku, kakak yang membuat
aku kayak gini, apa aku harus diam saja disakiti oleh kakak? Mungkin Ghana akan
terima kalau cuma nyakitin Ghana seorang tapi kakak sudah menghina kak Renal,
kaka sudah menghina orang tua Ghana yang sudah meninggal, mereka bukan sampah,
bagi ghana mereka lebih berharga dari apapun. Kakak mikir gak waktu ngelakuin
itu? Maka sekarang kubuktikan siapa yang sampah”
“Anjing lo”
kata Anita
“Diem lo”
kataku
“Papa, mama,
apakah semua itu benar” kataku
Hanya diam
yang aku dapatkan
“Katakan
papa, mama, katakan itu gak benar”
“pasti itu
gak benar papa, mama percaya itu” ANita tiba tiba menginterupsi
“Diem ya
kamu, sekarang kamu gak ada hak utuk bicara disini” kataku kasar
“Aku tanya
ke mama dan papa, apakah ini benar”
Dan yang aku
jawab adalah anggukan
“Ghana, apa
yang sebenarnya kamu inginkan, apakah kamu ingin menghancurkan kakak”
Ghana hanya
diam dan dia menggelengkan kepalanya. Aku putuskan untuk berbicara empat mata
dengannya, aku ingin semuanya jelas.
“mama, papa
dan kamu Anita tunggu disini, Ghana kamu ikut denganku”
Aku langsung
tarik tangan Ghana dan aku langsung bawa dia masuk ke dalam kamar. Dia hanya
diam. Sampai dikamar langsung ku peluk dia.
“Sakit kak”
katanya
“Sakit apa
ghan”
“Hatiku
sakit kak, sakit kak Ghana ngelakuin semua ini, sakit kak” dan tangisnya pecah
Aku dekap
dia, perasaanku campur aduk antara senang, bahagia, penasran, marah, sedih,
sakit melihat dia menangis kayak gini. Semuanya campur aduk didalamnya. Setelah
beberapa saat tangisnya reda, dia hanya diam dan tetep memelukku. Aku segera
duduk di tempat tidur danaku peluk erat dia, kepalanya berada nyaman didadaku.
“Ghan, kita
perlu ngomong dan menjernihkan semua masalah ini, aku ingin kamu cerita dari
awal, dari sebelum kamu pergi sampai sekarang, Ghana tumpahkan semuanya biar
kakak dengerin semuanya”
“Iya kak”
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ghana Story,
past time, 1,5 tahun lalu
Aku sedang
di rumah, menunggu kak Bram pulang, rencana sih mau bikinin masakan kesukaan
kakak, kemaren lihat lihat diinternet dan kayaknya gak terlalu susah bikinnya.
Bahan bahan semua sudah tersedia tinggak bikin bikin saja. Aku sayang kak Bram
dan semoga dia mencintaiku selamanya.
Ting Tong
Kudengar ada
bel berbunyi, segera aku lari dan kubuka pintu, ternyata itu kak Anita. Kak Anita
adalah teman kan Bram, gak tahu juga teman apa tapi aku merasa cewek satu ini nempel
nempel kak Bram mulu walaupun sudah dicuekin.
“Ada apa
kak?” kataku setelah mempersilahkan duduk
“Aku ada
perlu” kata kak Anita
“Kak Bram
sedang tidak ada dirumah kak”
“Aku perlu
denganmu Ghana”
“Iya kak”
“Ghan aku
ngomong terus terang aja ya, aku gak akan mengulang untuk yang kedua kali, aku
gak ingin kamu dekat dekat dengan kak Bram, dan begitu juga kak Bram memintaku
untuk bilang agar segera pergi dari hidupnya”
“Gak mungkin
kak Bram kayak gitu”
“Gak
mungkin, lalu ini apa?” katanya sambil menyerahkan sebentuk kertas yang kulihat
seperti undangan
“Apaan ini?”
“Lo gak
tolol kan bisa baca, itu undangan pernikahanku dengan kak Bram”
“Bohong, kak
Bram gak mungkin seperti itu”
“baik biar
kamu denger sendiri dari mulutnya” kata Anita
Lalu
perempuan itu menekan tombol dan suara kak bram terdengar
“kakak”
kataku
“Anita sudah
disitu kan, semua sudah dijelaskan oleh dia kan?” katanya
Aku
mendengar ada rasa senang dan ceria di suaranya, hatiku benar benar sakit bahwa
dia sangat senang melihatku menderita, sangat senang mengabarkan perkawinannya
dengan perempuan itu. Kak Bram jahat.
“Iya kak”
kataku
“Segera
lakuin yang dia minta ya”
“Iya” kataku
Lalu
sambungan terputus
“Udah dengar
kan?”
“kak Bram
tega”
“Bram
menampungmu karena dia merasa kamu adik temennya, tapi ya dia sadarlah siapa
dirimu, juga kakakmu itu”
“Apa
maksudmu”
“Bram sadar
siapa dirimu dan kakakmu, siapa namanya Renal?” katanya dengan nada meremehkan
“Maksudmu
apa?” kataku sengit
“masak aku
harus bilang, lo tu sampah, kakak lo sama juga sampah. Paasti orang tuamu juga
sampah. Semua sampah. Bisanya nyusahin orang, jadi benalu, dan sudah diputuskan
kamu harus segera minggat dari hidup kami. Kak Bram segera menikah denganku
jadi gak ada alasan lagi ngurusin sampah gak berguna dari adik orang gak
berguna juga”
“Anjing lo,
kak Renal bukan sampah”
“lalu apa?
Sampah ya sampah. Bram dan aku sudah muak dengan kalian”
Aku sudah
gak tahan dengan kata katanya. Kak Bram kamu benar benar tega pada diriku, aku
berjanji akan aku tunjukkan siapa yang sampah itu. Aku bersumpah demi kak Renal,
dengan jalan apapun aku akan melakukan apa saja.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Begitulah
kak yang terjadi hari itu, kemudian aku pergi dan aku ke tempat kak Rani,
tunangan kak Renal, dari sana aku mendapat kabar bahwa aku masih ada tinggalan
dari kak Renal berupa uang, dengan uang itu aku lanjutin kuliahku, dan aku juga
kerja. Mulai saat itu aku cari informasi siapa keluarga kakak, akan aku
buktikan bahwa orang orang yang ada disekeliling kakak adalah sampah, orang
yang kakak anggap berharga gak lebih dari sampah.”
“Akhirnya aku
denger bahwa kakak memang menikah dan kemudian ternyata istri kakak kudengar
dari temenku yang bekerja sebagai penghibur dan sekaligus suka melayani tante
tante bahwa dia pernah di booking oleh mereka. Akhirnya satu jalan terbuka dan
aku meminta pada dia untuk merekam adegan mereka dan kuberi imbalan dari
peninggalan kak Renal.”
“Kemudian
aku juga dekati papa dan mama kakak, aku ingin buktikan aku bisa menggaet
mereka dan ternyata bisa, akhirnya aku melakukan affair dengan mereka dan ada
adegan yang aku rekam, aku paksa mereka memberiku uang agar aku tutup mulut dan
gak aku kasih ke pasangan mereka dan kakak. Aku sudah buktikan semuanya bahwa
semua disekitar kakak adalah sampah, kakak salah bahwa kak Renal sampah, orang
orang disekitar kakak itulah yang sampah”
Aku terkejut
mendengar semuanya, aku gak menyangka semuanya menjadi seperti ini. Aku memang
pernah menyuruh Anita buat nemuin Ghana, karena aku minta Anita ngurusin Visa
Ghana. Aku ingin mengajak dia ke Korea selama semingu sebagai kado aniversary kita
yang sudah jadian setahun dan menyerahkan semuanya urusan kepada Anita.
Ternyata dia menyalahgunakan semuanya dan membuat Ghana dendam seperti ini. Aku
terus terang menyalahkan diriku sendiri yang dengan bodohnya menyerahkan
kepercayaanku pada wanita itu.
“Sekarang
Ghana maunya gimana? Ghana sudah puas kan dengan semua ini”
“Malah sakit
kak, Ghana makin sakit kak. Kak, mohon ini diserahkan kepada orangtua kaka,
Ghana kembaliin semua dan Ghana mohon satu hal ke kakak, bunuh Ghana sekarang,
Ghana sudah gak kuat dengan sakit ini”
Langsung
kupeluk dia
“Ghana, kamu
melakukan kesalahan dengan tidak tangsung tanya ke kakak, kakak bingung kenapa
kamu pergi, Anita ke rumah itu sebenarnya aku suruh karena buat untuk membuat
Visa untukmu jadi semua keperluan aku serhkan kepadanya tapi ternyata seperti
ini, Ghana, kakak minta maaf tapi semua perbuatanmu ini telah menyakiti banyak
orang terutama dirimu sendiri”
“Kakak,
Ghana dah gak kuat, akhirnya Ghana bisa melihat kakak, Ghana sekarang sudah
bahagia, Ghana sudah kotor kak sekarang, Ghana sudah gak ada artinya, sakit ini
sudah gak terkira kak, habisi nyawa Ghana sekarang, Ghana ingin ketemu kak
Renal”
Aku sudah
gak kuat mendengarnya, tapi aku harus kuat, langsung aku tampar dia
“Ghan,
jangan bilang mati mati semudah itu, kamu punya salah sama kakak, sekarang akan
kakak hukum. Kamu harus ikuti apa semua perkataan kakak, mengerti?”
“Iya kak”
“Tunggu
disini bentar ya” kataku dan kucium bibirnya. Aku sangat merindukan bibirnya
dan ketika berciuman kutumpahkan segala rasa kangenku padanya. Ada beberapa
menit kami berciuman dan ketika terlepas sudah bisa kulihat binar kehidupan dimatanya.
Langsung
kutelpon Roni temenku dan aku akan ketempatnya mau nitipin Ghana buat sehari
dua hari. Aku ingin dia tenang disana. Aku mau selesein urusan dirumah dan
kemudian konsentrasi memulihkan keadaan emosional Ghana. Segera aku keluar
untuk menemui keluargaku.
“ma, pa,
Bram keluar sebentar mau nganterin Ghana”
“Mau kemana
Bram, gimana urusannya?”
“nanti kita
bicarakan setelah aku balik pa”
“Papa,
ngapain ngurusin cecunguk itu, gak usah sampah kayak dia dipikirin”
“Dasar
wanita gak tahu diri, kamu harus tahu semua ini terjadi karena ulahmu”
“papa”
“Gak usah
panggil panggil papa, kita segera berpisah, aku sudah muak dengan tingkahmu”
Segera aku
ke kamar dan bersama Ghana aku keluar. Selama perjalanan dia diam saja, aku
juga diam. Sampai di temnpat Roni aku minta dia buat menjaganya. Dia tahu yang
harus dilakukan karena dia kenal Ghana dan aku, dulu waktu Ghana pergi dia
bersamaku nyari kemana mana dan ternyata gak ketemu. Semoga dia bisa membentuku
berbicara pada Ghana, menurutku dibutuhkan orang ketiga agar dia bisa benar
benar percaya dengan apa yang aku katakan.
Setelah dari
tempat Roni aku langsung balik kerumah dan menyeleseikan masalah ini secepatnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku
ceritakan semuanya pada semua kepada yang ada disini, aku ceritain versi Ghana pada
mereka. Kemudian aku tanya ke mama
“mama gak
ada campur tangan kan?”
“maafin mama
Bram, mama gak menyangka seperti ini, mama memang yang bikin undangan itu
karena mama dapat dari Anita kalian mau menikah. Kenapa mama paksa karena mama
tahu kamu sayang sama Ghana, mama bisa terima itu tapi kondisinya Ghana pergi
bersama pria lain, itu yang Anita bilang, jadi aku paksa kamu biar kamu bisa
membuat lembar baru” kata mama
“Sekarang
apa pembelaanmu Anita?”
“Papa, semua
itu kulakukan karena aku sayang papa, aku cinta papa, aku ngelakuin itu agar
dia pergi, apa salah kita ngelakuin itu demu cinta kita?”
“Cinta dari
mana itu, kalau kamu beneran cinta harusnya kamu bahagia melihat orang yang
kamu cintai itu bahagia, cinta bukan egois. Kamu menggebu gebu karena melihat
harta kan, agar kamu bisa bersama sama dengan perempuan perempuan kelas atas dan
bisa melakukan semuanya, bahkan berselingkuh”
“Papa”
“menurut
mama dan papa sekarang gimana, apakah bram harus bersama Anita yang dari awal
sudah membohongi kita”
“terserah
kamu Bram”
“Aku ingin
pendapat mama, bukan menyerahkan pendapat pada Bram”
“Dia sudah
membohongi kita semua, dia gak layak buatmu”
“Baik, aku
juga dapat titipan dari Ghana, sesakit hatinya dia dia gak akan tega melihat
Bram menangis atau sedih, dia melakukan semua itu hanya ingin menunjukkan bahwa
kalian bisa melakukan kesalahan dan itu benar. Tapi itu semua menyakiti kita
semua bahkan Ghana sendiri. Dia memberikan ini padaku, disini adalah semua yang
kalian berikan padanya, dia kembalikan, Bram ingin kita kembali seperti semula”
“Bram”
“Ghana bukan
orang jahat ma, pa, dia melakukan karena sakit hati, jangan benci dia, kalau
mau benci bencilah Bram yang memberikan sakit dihatinya”
“Kami malu
Bram padamu”
“Sudahlah ma
pa, ini jadi pelajaran kita semua, kita pasti pernah melakukan kesalahn”
“Iya papa,
mama melakukan kesalahan, maafin mama ya” kata Anita
“Iya, aku
maafin”
“jadi ikita
kembali seperti semula kan pa” kata Anita dengan senyum mengembang
“Aku
memaafkanmu bukan berarti aku melupakan tindakanmu dan kuputuskan kita segera
berpisah, biar aku hubungi pengacaraku buat mengurus semuanya, dan ingat kamu
gak akan mendapat apa apa. Dalam perjanjian pranikah kita jika kamu melakukan
perselingkuhan kamu tidak berhak mendapatkan harta bersama”
“papa”
“Sudah
sekarang gak usah panggil papa mama lagi”
“Bram” kata
papa
“Papa besok
urus kembali semuanya, selesein semuanya ya pa, juga mama, semua sudah kembali.
Pasti akan ada seseuatu yang dibenahi tapi dengan kemampuan kalian aku percaya
semua akan beres. Dan kumohon masalah ini jangan sampai ketangan kak Tiata dan Dony, biar rahasia ini kita simpan”
“Iya Bram”
kata mama
“Ma, pa, aku
mau kembali ke Ghana, papa dan mama gak keberatan kan?”
“Mama sudah
merusah kebagianmu dulu Bram, sekarang saatnya kamu raih kebahagianmu” kata
mama
“Jaga dia ya
Bram, papa harus akui dia anak yang hebat bisa ngelakuin ini semua pada kita”
“Iya pa, ma,
makasih ya”
“Iya,
padahal dia badannya luar biasa lo Bram indah lo, iya gak ma?” kata papa
bercanda
“Iya, luar
biasa, kapan kapan boleh dong mama sama Ghana” kata mama menimpali
“MAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA,
PAPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
“wakakakkakakakkakakakakka”
kata mama dan papa
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ghana sedang
berada dipelukanku, aku sekarang dengan puas bisa memeluknya, bisa menciumnya
dan bisa menyentuhnya. Aku sangat kangen dengan kehadirannya, kehadirannya
seraya melengkapi sesuatu yang hilang dalam diriku.
“Kakak
sayang Ghana”
“Maaf ya
kak, badan Ghana kotor, sudah ada yang menyentuhnya selain kakak”
“makanya itu
harus dihukum” kataku sambil mencium kepalanya
“Iya kak,
Ghana ikutin apapun kata kakak”
Kutatap
matanya, aku merasakan cinta yang besar dimatanya.
“Beneran sanggup
menghadapi hukuman kakak” kataku
“Iya kak”
katanya, ada sedikit ketakutan atau kekhawatiran dimatanya
“Mulai
sekarang kamu kuikat untuk selamanya bersama kakak, dan gak ada alasan apapun
yang membuatmu pergi dari kakak, sanggup?” kataku sambil tersenyum
Dia hanya
tersenyum dan menganggukkan kepalangnya
“ini sebagai
segel dari janji kita” kataku dan kucium dia dengan sepenuh hatiku
Fin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar