Part 5
Hatiku
sedang berbunga-bunga ni, tadi dapat hadiah coklat dari cowok misterius yang
super duper cuakep. Udah putih, tinggi, keren, matanya bening, bibirnya merah
menggoda, senyumnya wow bikin hati ini meleleh.
Aku pulang
dengan hati yang ring gembira. Dapat coklat kesayangan (buat dimakan sih) dari
cowok misterius itu. Masuk rumah aku lihat bibik sedang menyiapkan malam. Aku
peluk bibik karena ingin berbagi kebahagiaan.
“Bik, masak
apa ni?” tanyaku
“Ada ayam
goreng dan tumis pakcoy”
“Aku tunggu
Kak jimmy aja makannya ahhhhh” kataku pada bibik
“Makan aja
dulu deh den, nanti den Jimmy bisa pulangnya malem lo, kan dah biasa pulang
malem dia”
“Iya deh bik,
kalau jam 8 belum pulang, Joan makan deh” kataku sambil tersenyum
Aku
langkahkan kaki menuju kamar dan kuletakkan coklat di atas meja. Pitanya udah
aku lepas , pitanya mau aku simpan ah sebagai kenang kenangan.
Aku lalu
mandi dan membersihkan diri. Segar banget rasanya. Aku kembali ke kamar tapi
yang kulihat coklat diatas meja sudah terbuka dan dimakan separoh.
Ini kerjaan
siapa ni, kurang ajar bener. Coklat cinta dari
malaikat paling tampan dan menawanku, yang putih mempesona.
AHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH, sapa ni yang makan.
Aku segera
sadar siapa tersangka kriminalnya, pasti kak Jimmy. Gak mungkin ada yang berani
masuk ke kamarku tanpa permisi selain dia, dan gak mungkin ada yang berani makan
makananku selain dia. Bibik, gak mungkin, mana doyan dia yang namanya coklat,
jengkol kali baru kemungkinan bibik embat.
Aku segera
cepat-cepat menuju kamar kak Jimmy, langsung aku masuk tanpa permisi
“Kak
Jimmyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy Jahatttttttttttttttttttttttt” teriakku
Ternyata di
dalam kak Jimmy didalam kamar cuman pake kolor doang. Badannya sexy sih hasil
nge gym, tapi aku gak peduli, aku marah padanya. Langsung aku pukul badannya.
Pukulanku
kayaknya gak ngefek ma dia, dia malah memelukku dan memegang tanganku
“Ini ada apa
sih, masuk masuk udah ngamuk ngamuk” katanya
“Kak Jimmy
kan tadi yang makan coklat Joan dikamar” Kataku merengut
“Iya, kakak
kan biasa dan sering makan makanan di kamar Adikku termanis sedunia ini. Ada
apa sih”
“Huuuuuuuuuuuuuuh,
itu coklat dari cowok misterius itu. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh, kak jimmy memakan
bukti cinta dia. Joan benciiiiiiiiiiiiiii!”
“O, pantesan
ngamuk ngamuk. Sudah sudah, nanti kakak ganti”
“Emang mau
ganti pake apaan?” kataku
“Hmmmm,
Terserah joan aja deh”
Aku
melepaskan diri dan sifat isengku kambuh. Aku pura pura lihat dan perhatiin kak
jimmy dari atas sampai bawah.
“Hmmmmm,
body kakak sexy juga ya……………….. Gimana kalau……………………………..”
Langsung kak
jimmy ambil kaos biru di lemari dan
dipakainya. Dia menjauh dariku
“Jangan dik,
jangan ya, jangan bayar pakai tubuh. Kakak kasih apapun deh”
“Hmmmmmm.
Biar aja Mbak Agni dapat bekasnya Joan” kataku tersenyum
“jangan deh
dik, jangan ya, jangan ya”
“Berarti
kakak boong. Joan benci punya kakak pembohong” kataku pura pura marah
Kak Jimmy
diam aja, mukanya pucat pucat gimana gitu, aku jadi pengen ketawa. Aku juga gak
mungkin melakukan apapun sama kak Jimmy, aku sayang banget sama dia. Langsung
aku ketawa terpingkal pingkal melihal ekspresi kak jimmy.
Kak jimmy
yang tahu dan sadar bahwa aku kerjain langsung mendekatiku dan memelukku. Dia
cium kepalaku.
“Sudah
berani ngerjain kakak ya sekarang, kakak takut tadi”
“Gak lah
kak, Joan cuman kesal coklatnya dimakan kakak” Kataku merengut lagi
“Iya iya
nanti kakak ganti deh”
“Gak bisa
diganti nilainya”
“Ya udah mau
diganti pake apa? Serius ni kali ini”
Aku langsung
palak aja kakaku kak Jimmy ini
“Joan
maafkan asalkan tukar dengan 500ribu”
“Mahal amat
dik”
“Yaudah
kalau gak mau” dan aku berusaha melepaskan diri dari pelukannya dan mau keluar
kamar dia
“Iya dik
iya” kata kak Jimmy akhirnya menyerah dan memberikan 500 ribu padaku yang
kusambut dengan senyuman senang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi pagi
setelah kejadian malam itu aku bangun dan menemukan di meja kamarku ada sebuah
boneka teddy bear besar dengan pita merah jambu teronggok dengan nyaman disana.
Aku terkejut dan langsung melihat dan memeriksanya, ada tulisan kecil disana
<Untuk Joan
pangeranku yang paling manis>
Aku kaget,
ini dari siapa, langsung aku teriak memanggil bibik. Bibik datang dan aku
tanyakan dari mana boneka ini
“Tadi pagi
pagi ada yang datang den, nganter boneka itu untuk den Joan, lalu bibik taruh dikamar”
“Siapa bik?
Bibik kenal?”
“Enggak den,
orangnya putih tinggi dan ganteng den”
“Yaudah bik
makasih” kataku
Waduh, jadi
siapa dia yang ngasih boneka ini, kok sampai sampai tahu rumahku segala. Apakah
ini pangeran ku malaikat gantengku ataukan ada yang sosok yang lain.
Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Papaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tolong Joan. Joan
bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar