Part 12
Walaupun awalnya ku ragu tapi akhirnya kejadian
juga pergumulan itu (waduw istilahnya) dan ternyata rasanya luar biasa dan gak
bisa diceritakan (praktek aja sendiri kalau mau tahu).
Kami berdua sekarang sedang ngobrol di sebuah
mall yang cukup besar sambil menikati teh manis dan Jeremy sayang sedang
menikmati jus jeruk.
“Sayang, kamu menyesal ya?” katanya
“Sedikit”
“Why? Bukannya itu wajar dilakukan sepasang
kekasih?”
“Tapi terlalu dini kayaknya, kita juga baru
bertemu sekali ini saja dan langsung melakukan itu”
“We love each other right? Jadi wajar kan
melakukan hal itu”
“I don’t know” kataku
“Sayang, kita lakukan sekarang atau nanti sama
saja kan? Akhirnya kita melakukannya juga”
“Iya juga sih”
“Sayang, aku melakukan ini untuk mengungkapkan
kasih sayangku padamu”
“Aku takutnya kamu akan pergi setelah
melakukan ini”
“What do you mean darling?
“Biasanya kalau gay pacaran dan sudah
melakukan itu kemudian hubungannya menjadi pudar dan makin lama makin
menghilang rasa sayangnya. Finally hubungannya rusak dan putus”
“Mengapa kamu berpikiran seperti itu?”
“Karena memang seperti itu yang terjadi”
“Jangan bilang semua seperti itu sayang”
“Mostly, kebanyakan seperti itu”
“Emang kamu sudah mengalaminya sendiri sayang”
“Belum juga sih, aku kan belum pernah pacaran.
Hanya denganmu saja ini, but I read a lot of in the internet. Banyaklah kasus
seperti itu”
“We will see darling, aku gak akan seperti
itu”
“Moga moga aja deh, tapi aku juga gak terlalu
berharap kok”
“What do you mean?”
“Aku mencintaimu, tapi aku realistis saja
bahwa aku gak boleh berharap terlalu besar pada hubungan ini, karena aku sadar
bahwa kemungkinan tidak bersama lagi juga besar”
“Apakah kamu meragukan diriku”
“Mungkin, karena kalau terlalu berharap nanti
kalau jatuh pasti sakitnya luar biasa”
“Apakah kamu berpikiran seperti ini pada semua
hal”
“Iya, aku harus sadar diri siapa diriku, jadi
gak boleh berharap terlalu besar pada apapun. Jalani saja dan biarkan semua
terjadi”
“Kenapa kamu gak pernah optimis pada sesuatu?”
“Gak tahu juga, mungkin pengalaman yang menjadikanku
seperti ini, jangan pernah memiliki keinginan yang terlalu besar karena kalau
tidak terlaksana atau gagal maka sakit dan kecawanya akan bisa disembuhkan
dengan lebih cepat. Itu pendapatku saja”
“Optimis dong sayang pada sesuatu”
“Iya, tapi lebih baik prepare buat hal
terburuk”
“Udah sayang, percaya deh sama aku, aku akan
mencintaimu selamanya”
“Gombal ah” kataku tertawa
“Gitu dong senyum, kalau senyum gitu kan manis
wajahnya”
“Merayu ya? Masih mau dilanjutkan yang di
hotel tadi? Masih kurang?” kataku
“What a challenge, ok, let’s do it”
“hahahahhahaha, ogah ah, masih capaek” kataku
“hahahhaha, bercanda sayang”
“Sayang, kamu disini berapa lama?” tanyaku
“Gak tahu juga, tergantung urusan disini sudah
selesai atau belum”
“Ow, jadi aku benar kan”
“Benar apaan?”
“Aku harus siap kehilanganmu lagi”
“Don’t say like that, aku gak akan pergi
selamanya”
“Kita lihat saja nanti, biar waktu yang
menjawabnya”
“Trust me darling” katanya
“Iya aku percaya”
“Makasih ya” katanya
Obrolan dilanjutkan dengan obrolan ngalor ngidul
dana ketawa ketawa, jam 11 malam aku diantar sampai Kos, dan setelah aku
memeluk dan mendapat satu ciuman kita berpisah.
Seperti yang kuduga akan terjadi hal yang
teburuk, setelah kejadian itu dia tidak menghubungiku lagi, hampir 2 minggu
kami berpisah dan dia cuma beberapa kali ngobrol lewat YM dan itupun cuma say
hello dan katanya dia lagi sibuk. Itupun aku dulu yang nyapa, dia kebanyakan
statnya di invisible. Aku jadi kepikiran mungkin dia memiliki pacar yang lain
sehingga sudah tidak mau denganku lagi dan juga dia sudah mendapatkan sesuatu
dari diriku jadi diriku sudah gak ada harganya lagi.
Dalam dua minggu ini hubunganku dengan Sony
masih tetap dingin, dia beberapa kali SMS tapi tidak aku pernah baca, pernah
menelponku tapi aku gak angkat, aku biarin saja. Aku gak tahu kenapa aku marah
besar padanya, apakah dendam atau memang egoisku semata, aku dalam posisi
bingung. Tapi selama ini tidak ada kejadian apa apa yang menyakitiku. Ada sih,
beberapa kali perempuan geblek alias Cyntia menghinaku, tapi biarlah gak
kutanggapi, mungkin orang orang kaya memang belagu kali, hanya ada maunya kalau
berhubungan dengan orang lain. Pendapat pribadi aja sih, tapi begitulah
pendapatku saat ini.
Aku baru pulang dari tempat kerja, waktu sudah
menunjukkan pukul setengah 12. Aku sudah sapai dikamar dan mau tidur ketika
kudengar ketukan di pintu kamar kosku. Aku gak curiga apa apa dan kubuka
pintunya dan ada orang yang langsung masuk ke dalam kamarku dan aku kaget
setengah mati. Aku hanya melihat seringai dia dalam kejutku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar