Part 25
“Ron kamu langsung masuk kamar dan jangan
keluar sebelum aku panggil” katanya tegas
“Iya kak” kataku
Aku langsung ke kamar, sebenarnya pengen tahu
sih apa yang terjadi didepan, tapi takut juga kalau ketahuan nguping, bisa kena
semprot entar. Tapi dari kamar bisa terdengar bunyi agak ribut juga dari kamar
tamu, tapi cuma sebentar kayaknya. Aku mandi saja deh daripada pengen tahu gini
dan selesai mandi aku pakai kaos dan celana pendek selutut. Aku tetap setia menunggu
Jeremy di kamar, sekalian buka internet aja, cek email dan buka FB, kali aja ada yang menarik
hehehehhe.
“Sudah mandi honey”
“Udah dong sayang, tadi ada apa mereka kemari”
“Masalah yang kemaren, semuanya sudah gak bisa
diganggu gugat, mereka minta aku untuk menyerahkan atau setidaknya membagi pada
mereka, katanya mereka punya andil. Biarin aja apa kata mereka, emang aku
pusingin”
“Ya udah, mandi dulu sana sayang, biar seger”
“OK honey, aku mandi dulu ya”
Selesai dia mandi kita segera ke ruang makan.
Semua sudah disediain (padahal tadi sudah makan bubur, dobel lagi) tapi masih
laper dan kami makan. Mang Hadi masuk ke ruang makan, dan Jeremy tiba tiba
ngomong dengan ketus.
“Mang, kalau orang orang itu datang, jangan
dikasih masuk, usir aja ya besok”
“Iya den”
Kasian mang Hadi kena semprot Jeremy. Setelah
Jeremy selesai makan dan keruang tengah, aku bilang sama mang Hadi
“Maafin Jeremy ya mang, dia gak bermaksud
jahat kok ngomong kayak tadi”
“Gak apa apa Ron, mang ngerti kok”
“Ya udah mang, aku nemenin Jeremy dulu ya,
takutnya dicari cari”
Aku langsung keruang tengah dan menemuin pacar
tersayangku, dia langsung memelukku.
“Meluk meluk mulu, bayar” kataku
Dan Jeremy langsung mengeluarkan dompetnya dan
mau menyerahkan beberapa uang berwarna merah
“Bercanda sayang” kataku mencium pipinya
“Kirain bayar beneran” katanya menbalas
ciumaku di bibirku
“Sayang, malam ini kan libur dari kerjaanku,
jam dua siang kamu mau ikut aku gak?”
“Kemana sayang”
“Pulang kerumah, aku ada perlu sedikit
sekalian aku mau kenalin kamu ke emak dan adik adikku, kalau mau sih dan kamu
gak keberatan”
“really?” katanya
“Iya”
“OK sayang, nanti kita kerumahmu ya heheheh”
“Jangan malu maluin ya”
“Iya iya”
“Ya udah, aku mau siap siap kuliah dulu ya
sayang”
“Sana belajar yang rajin”
“Luph you”kataku dan aku segera kekamar dan
ganti baju baju untuk ke kampus.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kami tiba di rumah jam tiga kurang dikit,
langsung aku ucapin salam san masuk. Ada Alan dan emak di rumah, Angga dan Hanum
katanya lagi Les. Lagsung aku kenalkan Jeremy pada emak dan dia mencium tangan
emak. Dasar caper pikirku.
“Ini temanmu Ron”
“Iya mak, dia kakaknya Sony”
“Maafin Roni ya nak, jadi ngerepotin kamu”
“Gak apa apa bu, gak ngerepotin kok, saya
malah senang ada yang nemenin, daripada sendirian sepi”
“Kamu masih kuliah”
“Sudah lulus kok, sekarang lagi ngurus kerjaan
disini”
“Kalau ada lowongan Roni diajak ya nanti kalau
dia lulus”
“Kalau dia mau sebenarnya bisa langsung kerja,
bisa jugaa bantu saya kalau mau”
“Tu Ron dengerin” kata emak
“Emak apa apa an sih, nepotisme itu namanya”
“Gak apa apa kan, yang penting gak ada yang
dirugikan”
“Gak mau ah”
“Keras kepala ya bu Roni itu”
“Turunan bapaknya”
“Ya sudah, emak mau masak dulu ya, istirahat
atau nonton TV aja”
Tiba tiba adkku Alan datang dan langsung
memelukku, aku cubit pipinya dan kucium keningnya
“Adik baik baik saja kan”
“Iya mas” katanya dan sekarang duduk
dipangkuanku
“Ron, kalau diperhatikan kamu mirip ya sama
adikmu, tapi…”
“Apa” kataku
“Dia putih dan kamu item hahahahhaha, matanya
juga gak belo kayak kamu”
“Sialan kamu ah, iya iya, dia produk unggulan,
aku produk gagal”
“Gitu aja marah deh”
“Biarin” kataku
“Dik, namanya siapa” kata Jeremy pada Alan
“Alan kak, kakak temennya Mas Roni ya”
“Iya, kenalin ya namaku Jeremy”
Akhirnya mereka salaman dan aku gak ytahu
kenapa setelah salaman itu Alan jadi lengket sama Jeremy. Mereka cocok sih,
kalau diperhatikan sama sama putih dan ganteng. Cocok jadi adik kakak.
“Alan, temenin kakak yuk”
“Kemana kak”
“Kakak pengen makan es krim ni”
“Ke alfa aja kak, yuk berangkat”
“Hei, mau kemana kalian” kataku
“Mau beli es krim Ron”
“Jangan kamu jajanin dia ya?” kataku
“Gak apa apa kok, sama adik sendiri, Alan mau
kan jadi adik kakak” kata jeremy yang dijawab oleh Alan dengan anggukan dan
senyuman manis merekah dibibirnya
“Manisnya” kata Jeremy gemas dan mencium
pipinya
Sudah ah, biarin aja. Dilarang juga gak akan
bisa. Aku menyerah deh Terserah deh mau dijajanin apaan. Kalau dilarang Jeremy
pasti ribut nanti.
“ya udah, tapi aku minta jangan beliin yang
aneh aneh ya” kataku
“SIP, Yuk Alan, antar kakak”
Alan dan Jeremy langsung ngacir keluar. Aku
langsung masuk ke dalam, ke dapur untuk bicara sama emak.
“Gimana kuliahmu Ron”
“Lancar mak”
“Bagus deh, kalau kamu numpang di rumah teman
hati hati ya, jangan ngelunjak” kata emak
“Iya mak Roni ngerti kok. Oh ya mak, ini ada
sedikit buat bantu emak” kataku menyerahkan uang bulanan buat bantu emak
“Makasih ya Ron” kata emak
“Oh ya mak, Alan gimana akhir akhir ini, juga
Angga dan Hanum”
“Semua baik baik saja kok, tapi Alan libur tu
sampai kamis depan, katanya kelasnya buat ujian anak kelas enam gitu”
“Ow begitu, aku kangen sama Alan mak, aku
boleh gak bawa dia, nanti rabu sore aku antar pulang deh”
“Ngerepotin enggak ni”
“Ya enggaklah”
“Ya udah, gak apa apa, tapi jangan terlalu
dimanjain ya, kamu terlalu manjain sama adikmu yang satu itu”
“Iya mak iya Namanya juga adik sendiri”
Gak beberapa lama kemudian datang Angga dan
Hanum, mereka kemudian mencium tanganku dan emak, aku peluk satu persatu dan
aku cium pipi mereka. Mereka lalu masuk ke kamar, mau mandi dulu. Aku segera
temui satu persatu mereka dikamarnya. Aku menyerahkan dua lembar uang seratusan
ribu pada mereka masing masing dan aku minta jangan bilang ke emak (nanti aku
kena omel dibilang terlalu baik dan manjain mereka) dan aku minta digunakan
baik baik. Aku percaya pada mereka sepenuhnya, karena aku tahu adik adikku.
Setelah itu aku duduk di depan TV, nonton
berita. Alan dan Jeremy datang membawa dua plastik besar (gak tahu isinya apa)
“Tuh kan, beli apaan sih sampai segitu banyak”
“Es krim mas” kata Alan
“Tapi kok sampai dua tas gede gitu?”
“Buat temen makan es krim Ron, ada kue kue dan
keripik”
“Keterlaluan deh kamu” kataku geram
“Sabar dong ah, masak beliin adik sendiri
dilarang sih”
Tiba tiba ada Hanum dan Angga keluar dan
mereka segera kenalan dengan Jeremy dan seperti yang diduga mereka langsung
akrab dengannya.Sudah deh, aku jadinya ikut menikmati juga. Emak yang muncul
belakangan geleng geleng kepala tapi ikut gembira makan bersama sama.
“Dik Alan, besok libur kan? Ikut mas yuk. Kan
kita bisa jalan jalan” kataku
“Mau mau” kata Alan
“Ikut dong mas” kata Angga yang disetujui oleh
Hanum
“Kalian berdua kan gak libur dan banyak les,
belajar dulu ya” kataku
“Ih, mas gak adil, masak Alan mulu yang
dimanjain”
“Adik adik belajar dulu, nanti kalau libur
kakak ajak jalan deh, gimana” kata Jeremy
“Ok kak”
Cepet banget mereka menyetujui usul Jeremy,
kayaknya pesonanya memang luar biasa deh. Malam itu aku gak nginep dirumah,
setelah makan malam aku, Jeremy dan Alan balik dan kembali kerumah Jeremy. Aku
kasian kalau Jeremy nginep dirumahku, panas gak ada AC disana.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Alan mau minum susu coklat gak” kata Jeremy
“Mau kak”
“Ya udah, biar mang Hadi bikinin, mau kue juga
gak”
“Mau kak mau”
Kami sedang berada di rumah Jeremy, baru saja
sampai. Langsung deh Jeremy nawarin macam macam pada Alan, kayaknya dia sayang
banget sama Alan dan manjain dia. Asal jangan kelewatan saja sih.
“Sayang, kenapa kamu manjain dia banget sih”
“Gak apa apa lah, dia mirip banget sama kamu
soalnya, dan aku juga pengen adik yang disa dipeluk peluk, sony udah gede”
“Ya sudah terserah kamu deh, aku sudah anggap
sayang adalah diriku jadi kamu punya hak untuk memanjakan adikku tersayang”
“Kamu sayang banget ya sama Alan”
“Iya, dia adikku yang paling kecil, aku hanya
ingin dia bahagia dan bisa mencapai cita citanya, tapi aku gak tahu gimana
nanti”
“Alan kalau gede pengen jadi apa” kata Jeremy
“Pengen jadi insinyur, biar bisa punya duit
banyak dan bisa beliin rumah yang gede buat emak dan mobil buat mas Roni”
“Kok cuma mas Roni doang?”
“karena mas Roni sayang banget sana Alan dan
dia mas Alan yang terbaik”
“Aku langsung memeluknya dan mencium pipinya”
aku sangat bahagia, tak terasa ada air mata di pipiku
“Udah sayang, semoga cita cita Alan tercapai”
“Gak tahu, aku ragu soalnya biaya nya gimana
nanti”
“Itu dipikirkan nanti”
“Alan pasti dapat mencapai cita cita Alan,
kalau sudah tercapai jangan lupa ya dengan yang tadi”
“Iya” kata Alan sambil memakan kue coklat yang
ada di piring
“Ya sudah, capek ni, tidur yuk” kata Jeremy
Akhirnya kami tidur dan malam itu Alan tidur
di tengah kami, Jeremy dan aku memeluk dia. Aku senang malam itu dan bahagia
bisa tidur memeluk adik tersayangku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar