Aku rijeck semua telpon dari sony, tapi ada satu sms yang tadi sempat aku baca,
dia bilang setelah habis mata kuliah speaking akan menemuiku dan bicara padaku.
Aku tahu gak ada gunanya mengelak dengan orang seperti dia. Kemauannya harus
dipenuhi, di kampus dia gak bisa dianggap main main, gak ada yang berani sama
dia. Dia memiliki gank yang berisi anak orang berada, minimal harus pakai mobil
mewah baru bisa gabung. Selain itu dia juga pilih pilih teman, dia gak peduli
sama orang dan yang gak ingin dikenalnya pasti gak akan digubrisnya.
Aku juga gak ngerti kenapa dia mau berteman
denganku. Pertemanan dengannya sebenarnya sangat menyenangkan, aku gak tahu
pendapat orang lain yang menurut rumor dia sombong, belagu, kejam, jahat dan
sebagainya, tapi selama aku kenal dengannya adia bersikap sangat baik dan
menghormatiku.
Aku duduk duduk di depan kelas ngobrol bersama
beberapa teman yang lain. Biasalah ngobrol ini itu, aku mau gak mau menunggu
Sony, daripada urusan panjang dan bikin hidupku gak nyaman di kampus mending
aku hadapi dia dulu. Walaupun jujur aku gak tahu apa yang akan terjadi nanti,
aku pasrah aja, tapi niatku untuk menjauhi dia sudah bulat. Penghinaan yang
dilakukan tante Tasya terlalu perih dan sakit di hatiku dan jika dekat dia
mungkin aku akan menyalahkan dia.
“Ron, Sony lagi nemuin pak Dekan bentar ya,
kamu disuruh nunggu” kata Adi
“Iya”
“Awas jangan kabur lo, aku nanti juga kena imbasnya”
“Kan gak ada hubungannya denganmu Di, emang
dia mau ngomong apaan?”
“Tauk deh, dari abis mata kuliah tadi selesai
dia langsung ngacir dan cuma pesan itu yang aku dapat dari dia”
“Ya sudah aku tunggu deh. Oh ya untuk wisata
bulan depan aku minta dibatalin ya Di, aku gak jadi ikut”
“La gimana sih, tadi Dony bilang kamu tetep
ikut. Bingung aku”
“Aku gak ikut, tolong balikin ya ke Sony
duitnya. Aku mohon banget padamu”
“OK, aku nanti ngomong dulu ke Sony, tahu
sendiri kan dia anaknya kayak apa”
“Terserah kamu deh, pokoknya aku gak ikut”
“Lihat aja nanti ya Ron. Oh ya aku caw dulu ya
mau ke kantin” katanya
Adi langsung meninggalkanku dan aku tetap
duduk duduk sambil menikmati suasana siang yang gerah. Tapi angin yang semilir
kecil sedikit menyejukkan suasana yang benar benar panas. Benar benar panas dan
sejuk bergaanti ganti. Bikin item kulit ni kayaknya, walaupun aku memang item
(menurutku lo kata yang lain sih kuning).
Lama banget sih Sony, sebenarnya aku mau
pulang dan langsung makan siang dikos. Untung sudah gak ada mata kuliah lagi
yang harus aku ikuti sehingga aku bisa langsung pulang. Tadi pagi jalan kaki,
masuk jam 9 jadi gak terlalu terburu buru. Jarak kampus juga dekat jadi mending
jalan kaki, menghemat pengeluaran bensin.
Sudah beberapa saat kunikmati udara panas yang
gerah tapi sedikit sejuk oleh angin, tiba tiba ada beberapa cewek yang menuju
kearahku. Rasanya aku kenal salah satunya, Cyntia, Sony pernah bilang dia
jadian sama dia dan dia pernah memperlihatkan fotonya padaku. Dulu dia sempat
minta ijin padaku untuk memacari dia, katanya dia ditembak cewek. Aneh aja
waktu itu, apa hubungannya denganku. Aku jawab ya terserah dan katanya kemudian
mereka jadian.
Aku gak merasa aneh, kali aja adia mencari
Sony, mungkin mau ngajak makan siang kali. AKu gak aware sama kehadiran dia,
tapi yang dikejutkan tiba tiba tiba dia menamparku. Ada beberapa teman kuliahku
yang juga melihatnya, mereka terutama aku terkejut dan kaget.
“Eh lo manusia gak tahu diri. Sony mana”
“Katnya menghadap dekan, aku lagi nunggu dia
juga ni” kataku yang terkejut
“Gak tahu diri banget deh lo, kan udah
dibilang sama tante untuk jauh jauh dari dia kan”
“Dia sendiri yang minta aku nunggu kok” ku
jawab dengan amarah yang aku tahan
Terus terang aku sangat marah, tapi aku juga
gak bisa meluapkan amarah disini, dia cewek dan aku merasa gak layak aku
membalasnya.
“OK, aku pergi aja deh” kataku
“Eh, udah mau kabur aja lo, dasar pengemis lo.
Uang wisata bulan depan masih dibayarin kan, darsar cowok matre lo. Mending matrein
cewek, ini matrein cowok, dasar kelainan lo ya. Homo sarap deh lo”
“maksud mu? Aku gak ngerti” kataku berusaha
tenang
“Udahlah, sekarang lo harus sadar, Sony pacar
gue, jadi semuanya yang berhak adalah gue. Lo gak berhak apa apa. Lo hanya
sampah. Sadar gak sih lo kalau dirimu itu miskin, melarat. eM E eL A eR A Te,
artinya gak layak ditemani oleh orang seperti pacar gue yang martabatnya jauh lebih
tinggi dari lo”
Aku diam aja, semua ocehan dia hanya
kudengarkan saja, dan juga menjadi tontonan teman teman, terus terang malu
banget rasanya.
“Sekarang, lo sampah minggat dari hadapan gue,
gue gak mau kedudukan gue yang berharga dan bermartabat tercemar oleh lo,
minggat sana. Gue mau nunggu Sony disini. Minggat sana sana” Katanya mengusirku
Tiba tiba yang membuat hatiku ku paling sakit
adalah gak ada juntrungnya tiba tiba dia meludahiku dan tepat dimukaku
dihadapan teman teman kuliahku sambil ketawa tawa. Aku langsung mengambil tas
ku dan aku langsung pulang, gak peduli lagi dengan si Sony brengsek dan antek
anteknya terutama yng memiliki hubungan sama dia. Dasar mereka semua setan yang
terkutuk.
Aku berlari dan kudengar tawa dibelakangku,
aku merasa sangat sangat terpukul. Kususuri jalan untuk keluar dari kampus.
Ketika aku mau keluar dari kampus aku lihat ada sebuah mobil, iya, itu grup
atau gank nya Sony, Club anak anak berduit dan sombong (walau aku sama Sony
dikenalin padanya dan selama ini baik baik saja hubungannya).
“Eh Ron kita mau ngomong” kata salah seorang
yang kutahu bernama Bernard, anak jurusan
ekonomi yang merupakan anggauta gank. Anggauta gank Sony bukan Cuma dari
jurusan kita saja tapi dari jurusan lain, yang penting harus kaya menurutku,
dan bukan sembarang kaya.
Aku dipepet mobil, aku gak tahu apa apa, dan
tiba tiba aku terjerembab karena tersenggol bobil mereka, rasa perih kurasakan
di lengan dan kakiku. Tiba tiba mereka keluar dari mobil dan langsung memakiku
“Eh lo, kamu sudah dibaikin sama Sony tapi
ngelunjak ya?”
“Maksudnya apaan ni” kataku terkejut
“Udah gebukin aja bro”
Dan kurasakan dalam 15 menit tubuhku menjadi
sasaran pukulan dan tendangan mereka, aku hanya bisa melindungin kepalaku. Rasa
sakit sangat dan sangat kurasakan. Rasa perih menerpa dan menusuk ke dalam
kulitku.
Pendaritaanku tidak berakhir ampai disitu
saja, kemudian mereka melucuti semua pakaianku dan tinggal celana dalam saja.
Kemudian dengan tertawa aku ditinggalkan mereka. Tontonan yang mengerikan bagi
yang melihatnya siang itu, tapi kayaknya mereka tidak takut kalau ketahuan.
Mereka tertawa dan terkekeh.
Kupaksa tubuhku berdiri dan untung tasku gak
diambil, dengan kesakitan aku langsung balik ke kos dengan telanjang Cuma pakai
celana dalam saja ditambah rasa sakit dan perih. Berjalan tertatih tatih aku
dan untungnya ada yang menolongku dan mengantarku sampai ke kos. Langsung aku
paksa mandi dan rasa perih yang sangat besar menerpa kulitku. Rasanya mau
pingsan. Setelah itu kuoleskan obat merah dilukaku. Aku sedia obat merah kalau
kalau ada sesuatu dan ternyata ini sangat berguna.
Aku bingung mau menghubungi bosku kaarena HP
ku tadi dilempar hancur sama mereka. Akhirnya setelah beberapa jam aku bisa
kuat dan aku segera ke temean kos dan untungnya ada yang masih stay jadi aku
minta satu sms untuk bosku. Aku bilang sakit dan gak bisa datang. Setelah
berterima kasih aku kembali ke kamar dan tidur.
Sony, Fuck you dengan semua yang berhubungan
denganmu. Kusedih betapa dia sangat baiknya dulu padaku tapi ternyata berakhir
seperti ini, kalau tahu begini mending dari awal aku menolak tugas bareng sama
dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar