Part 19
Setelah beberapa saat Jeremey balik dan duduk disampingku.
“Honey, I will go now. Nanti kamu diantar Pak
Darmo ya, orangnya sudah menunggu didepan. Kamu pakai pakaian yang ada dilemari
saja. Besok kita ambil motor dan barang barangmu. Besok libur kan?”
“Iya sayang, memangnya kamu mau kemana
sekarang?”
“Gak kemana mana, ini mau ngurusin sesuatu?”
“Apa?” tanyaku
“Kerjaan honey. Semoga aku bisa menjemputmu
nanti malam”
“Kalau gak bisa gak apa apa sayang, aku bisa
tidur di kos saja, kan kalau jalan gak terlalu jauh”
“Aku akan jemput kamu”
“Hmmmmmmmmm”
“Just do my word” katanya
Aku cemberut, masak aku harus mengikuti semua
perkataannya, emang aku budaknya apa batinku. Sebel sama pacarku ini, apa apa
harus dituruti. Ia langsung memelukku dan menciumku, ciuman yang hangat dan
ringan.
“Please, untuk sekarang dengarkan aku ya?”
“Iya sayang. Tapi jangan terlalu berlebihan.
Aku gak enak sama kamu, aku gak mau menjadi bebanmu sayang, aku bisa menjaga
diriku sendiri”
“I know, tapi untuk kali ini dengarkan aku ya”
“Iya deh”
“Good boy” katanya
“Wex, emang aku apaan, kayak peliharaanmu aja”
kataku dan dia hanya ketawa lepas mendengar kata kataku
“Aku pergi sekarang honey, jangan nakal ya”
“Iya, kamu juga jangan nakal, pasti banyak
yang godain”
“Hatiku cuma milikmu sayang”
“Gombal ah”
“Trus me honey”
“Iya iya, sana pergi” kataku
Dan sorenya beneran aku diantar supir, serasa
jadi anak orang kaya kayak di sinetron sinetron (mimpi kali ye). Sampai di
tempat kerja aku langsung memulai pekerjaanku, tadi ditanyain kok diantar pake
mobil, aku bilang aja diantar temen (untung gak lihat siapa yang ngantar, kalau
lihat bisa bisa aku dibilang kok temennya om om hehehehehe).
Malam itu sibuk, dan ada pelanggan yang resek,
minta ini minta itu, komplen makanannya keasinan dsb. Aku dengerin saja, enek
sama orang kayak gitu, ini kan cuma warung tenda biasa bukan restoran yang
harganya muahal dan rasanya uenak banget (walaupun harus kuakui rasa makanan
disini memang enak) tapi komplen sampai mendetail gitu bikin bete. Masak minta
irisan timun, eh setelah dikasih bilang timunnya ketuaan. Bawa aja sendiri dari
rumah kalau mau komplen yang keterlaluan, dasar sarap. Tapi buntut buntutnya
gak enak diaku, masak akhirnya minta no HP ku, alasannya nanti kalau sakit
perut bisa menghubungi yang bertanggung jawab. Dasar memang orang sarap,
kukasih aja nomor sembarangan, emang aku peduli.
Tapi selain orang itu suasana warung malam itu
lancar dan yang datang ramai, jam 10 malam sudah habis dan aku bisa pulang. Aku
telpoin saja Jeremy (maunya SMS sih biar ngirit, tapi pasti dia ngomel kalau cuma
di SMS)
“hallo” kataku
“Hallo honey, sudah selesai?”
“Sudah, sudah selesai belum kerjaannya, kalau
belum aku pulang ke kos saja”
“Sudah kok, tunggu seperempat jam ya”
“Iya, udah dulu ya ngirit pulsa, bye”
“Bye honey love you”
Langsung aku matiin sambungan telpon, aku
sebenarnya mau bilang sayang sama dia tapi takut ada yang dengar, nanti ada
gosip macam macam.
“Ron, ini ya untuk hari ini” kata bos ku
menyerahkan uang 30rb padaku. Ya, memang segitu pendapatanku untuk sekali kerja,
tapi sering dapat bonus juga untuk akhir bulan.
“Makasih bos”
“Oh ya, gimanakeadaan kamu? Sudah baikan?”
“Lumayan bos, makasih ya diijinin libur
kemarin”
“SIP gak apa apa. Oh ya, ini dibawa pulang ya
buat makan malam ini”
“Makasih ya bos”
“Gak usah dipikirin”
Akhirnya dia meninggalkanku, memang dia tahu
kondisiku dan tiap malam aku selalu dibawain lauk (sisa atau memang disimpan
aku gak tahu. Yang lain juga dibawain kok jadi gak pilih kasih). Akhirnya aku
menunggu Jeremi di pinggir jalan. Gak lama kemudian ada mobil hitam mendekat,
aku tidak tahu siapa dia, mungkin orang mau nanya kali, nanya jalan maksudnya
(moga moga enggak nawar aku deh heheheh). Setelah berhenti pintu depan terbuka.
“Masuk honey”
Ow, ternyata Jeremy, pacarku ternyata
heheheheh. Aku langsung masuk. Setelah duduk dan menutup pintu, sebelum
menjalankan mobil dia mencium pipiku.
“Bau sangit honey”
“Ngapain juga cium cium, kan baru kerja
sayang, banyak asap”
“Bercanda sayang, tetap ganteng kok”
“Uhhhhh”
“Beneran sayang”
“makasih ya”
“Sudah makan belum honey”
“Malam belum sih, tapi ini dibawain nasi dan
lauk oleh bos”
“Apaan tu, buang aja sana”
“Dasar deh, mubazir kalau dibuang, ini masih
enak sayang”
“Ih, apaan tuh. Kita mampir cari martabak yuk
honey”
“Aku mau beli air jahe aja”
“Dimana tu belinya, bikin aja deh, nanti aku
minta mang hadi bikinin buat kamu”
“Beli saja di pinggir jalan, banyak tu warung
tenda”
“Gak higienis honey, nanti kamu sakit”
“Ahhhhhhhh, gak lah”
“Nanti dibikinin mang Hadi saja, kita beli
martabak saja”
Setelah beli martabak (mahal ternyata, mending
beli aja dipinggir jalan tu udah dapat banyak), lalu kita balik ke rumah.
Langsung aku mandi, aku gak mau bau asap, aku juga harus menjaga penampilan dan
menghargai dia (terpaksa sih sebenarnya). Setelah bau asap hilang dan yang
tercium adalah wangi sabun aku keluar dan berganti pakaian dengan kaos dan
celana pendek. Sudah tersedia juga segelas coklat hangat untukku.
“Come here honey, ayo dimakan”
“Iya, sekalian aja makan yang dari bos tadi,
ada ayam goreng kayaknya”
“Aku makan ini saja honey”
“Memang kenapa sih”
“Gak higienis sayang”
“Bersih kok, aku tahu sendiri kok bagaimana
masakan disana”
“masak sih”
Ah, terserah deh, aku lapar. Akhirnya sepotong
ayam bakar dan nasi yang dibungkus kertas coklat aku makan. Aku pindahin dulu
sih ke piring hehehehhe. Enak rasanya, biasanya aku makan lauknya separo dan
yang separo aku makan buat sarapan pagi, tapi kali ini kayaknya gak bisa.
Daripada dibuang kan mending dimakan. Tandas juga, masih lapar sih (dasar
rakus) perut ini. Tertarik tu sama martabak hehehehhe.
“Sayang, minta ya, aku masih lapar”
“Kalau masih lapar minta mang Hadi aja masakin
buat kamu”
“Gak perlu, dia sudah tidur”
“Gak apa apa kok, aku panggilin ya”
Aku langsung cium bibirnya (daripada dia
teriak teriak manggil mang Hadi)
“makan martabak aja deh, boleh kan?”
“Tentu honey”
Setelah makan aku minta ijin buat internetan,
aku harus membuka email dan membantu temenku jualan di net. Aku internetan
dikamar, Jeremy sudah merebahkan tubuhnya di kasur, dia tidur Cuma pakai celana
pendek saja (So hot dan sexy). Aku bener bener gak tahu gimana dia bisa gak
kedinginan dalam ac gini, aku mau pake jaket ah, dingin banget, mana cuma pake
kaos dan celana penek. Tapi malu juga dan takut dianggap kampungan (hehehehhe,
padahal memang iya), akhirnya sambil menahan dingin aku berselancar didunia
maya.
Selama dua jam aku sudah selesai melakukan
pekerjaanku dan ternyata hasilnya lumayan, banyak yang memesan, aku sudah
simpan di flashdish, tinggal diprint dan dikasih ke temenku besok, kalau
enaggak ya aku email saja ke dia siapa yang pesan dan jumlahnya. Nanti tinggal
dapat fee nya diakhir bulan. Ah capek juga, aku segera naik ke kasur dan aku
memeluknya, memeluknya sedikit mengurangi rasa dingin kamar ini. Entah sadar
atau gak dia balik memelukku, aku senang dan aku segera terlelap.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Paginya aku mendapat kejutan yang aku tidak
suka, aku dibangunkan pagi pagi buta dan aku masih ngantuk
“Let’s jogging honey”
“Masih ngantuk sayang”
“Ayo kita lari pagi biar badan sehat”
“jam berapa sekarang?”
“Jam 5 sayang lebih sedikit, sudah siang”
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh, sana
lari sendiri, ogah”
“Ayolah” dia memaksaku bangun dan aku terpaksa
ikut bangun dan ikut lari pagi
Menyebalkan, aku paling gak suka lari pagi,
capek plus capek plus capek. Tapi dia dengan santainya lari keliling kompleks
(atau jalan gak tahu deh). Akhirnya jam 6 kita balik, segar sih, tapi kakiku rasanya
sakit dan kram. Aku ngambek.
“kakiku sakit sayang”
“Itu berarti kamu jarang olahraga, mulai
sekarang kamu harus olahraga”
“Ogah, cukup sekali ini saja”
“Biar sehat honey”
“No” kataku
Dan aku paling malas olahraga, besok besok aku
malas dan gak mau kalau diajak lari pagi (walau aku ragu aku bisa menolak dia).
Siangnya kami jalan dan muter muter, ke mall dan Jeremy beli jam (aku ditawarin
tapi gak mau, buat apa juga kan sudah ada HP, ngeyel sampai dilihatin
penjaganya karena aku menolak. Sukur kali ini sukses tolakanku). Kemudian kita
masuk ke sebuah rumah makan dan toko pakaian (gak beli disana, aku heran saja cuma
aku disuruh nunggu dan dia ngobrol sama yang punya kayaknya). Kemudian ke kosku
mengambil barang barangku. Aku naik motor akhirnya karena aku mau bawa motorku
ke rumahnya. Akhirnya semua selesai.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku sedang didalam kelas, ada kuliah hari ini
dan kulihat Sony masuk ruangan, aku buang muka dan tiba tiba dia duduk
disebelahku.
ahhahaaa
BalasHapuscara pacaran Romi sama Remi (Jeremy) asli sih sayang tapi gitu ngeselin
lama" si Romi ga jadi diri sendiri
mana si Sony
kangen euy.. apa si Romi ga kuliah ni? >o<