Part 17
Aku sebenarnya ragu untuk mengangkat telpon
darinya. Dan lebih tepatnya perasaan takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Akhirnya setelah beberapa saat setelah aku kumpulkan keberanianku ku angkat
juga dan kupencet tombol receive.
“Hallo” kataku
“Where are you honey”
“At home”
“I want to meet you now”
“I can’t. aku jauh sayang”
“I don’t care. Pokoknya aku ingin ketemu
langsung”
“Senin ya”
“No, sekarang”
“Aku ingin menenangkan diri dulu, aku ingin
sendiri”
“OK. Aku akan menjemputmu besok”
“Gak perlu sayang, aku balik sendiri saja”
“Kamu marah sama aku” katanya
“Enggak”
“Lalu kenapa, kamu gak mau bertemu aku ya”
“Mungkin untuk saat ini iya, aku gak mau
bertemu dengan siapapun yang berhubungan dengan Sony”
“kamu marah sama dia”
“Iya, untuk sekarang”
“Dia kan sahabatmu”
“Not any more” kataku
“Please, besok aku jemput”
“gak perlu” kataku
“harus honey, aku kangen”
“OK kalau seperti itu, mending kita gak usah
bertemu lagi”
“What do you mean?”
“We break”
“What”
“Menurutku itu yang terbaik, lebih baik kita
putus saja dan anggap kita tidak ada hubungan lagi”
“No darling”
“We break up, kita sudah putus. Sekarang kita
tidak ada hubungan apa apa” kataku
Aku langsung matikan sambungan telpon dan aku
non aktifkan HP. Sekarang aku gak mau ada hubungan apa apa lagi dengan Sony dan
tetek bengeknya. Lebih baik aku hentikan sekarang daripada melukaiku lebih
banyak.
Aku langsung tidur, tapi mataku gak bisa
terpejam, semalaman aku hanya terdiam, gelisah tanpa bisa mengistirahatkan
otak. Sampai pagi aku tidak bisa tertidur. Ternyata aku sangat menyayangi
jeremy, tapi aku sudah mengambil keputusan ini dan aku tidak boleh menyesalinya.
Aku harap kedepannya hidupku jadi lebih tenteram dan damai, Aku percaya sakit
hati ini akan perlahan lahan hilang dengan sendirinya (I hope so)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari minggu aku putusin ke air terjun di bukit
di sebelah utara tempat tinggalku, lumayan jauh sih 20 kiloan, tapi layaklah dilihat.
Aku pergi sendiri, sesampai disana aku langsung membahasahi tubuhku dengan air
terjun yang terasa sangat dingin dan menyegarhan. Pohon pohon besar yang
mengelilingi dan semak semak yang menghijau menghiasi keindahan alami.
AKu duduk di batu besar dan kutatap air terjun
di depanku. Aku gelisah, aku gundah, aku resah. Aku takut apa yang terjadi ke
depanku. Aku gak tahu harus bersikap bagaimana? Apakah harus bersikap
bermusuhan atau gimana. Aku gak mau ada kebencian dalam hatiku, tapi luka itu
terbuka kembali. Aku bingung. Aku memandang air yang jatuh dan pikiranku
melayang.
Cukup lama aku memandang anugerah tuhan ini,
akhirnya hatiku sudah sedikit lega. Aku putuskan untuk tidak berhubungan lagi,
lupakan masa lalu dan fokus ke masa depan. Persetn dengan masa lalu. Aku teiak
sekeras kerasnya beberapa kali, teriakan umpatan serapah pada orang orang
brengsek yang mengganggu hidupku.
Lega dan akhirnya aku pulang. Ampai rumah
sudah jam 4 sore, aku langsung mandi dan pamitan pada emak mau balik ke kos.
Setelah pamit dan juga tidak lupa memberikan sedikit uang bulanan pada emak aku
kembali ke kos. Jam 7 malam aku sampai di kos dan aku segera masuk. Aku hari
ini capek dan aku pengen istirahat.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pagi pagi aku sudah bangun dan mau beli
sarapan. Biasalah karena kagak kerja ya kagak dapat jatah lauk buat sarapan.
Mau beli tumis kangkung sama gorengan. Kulangkahkan kaki keluar dan menuju
jalan, masih jam 6, udara masih segar. Ini dingin lagi mendung dan semalam
hujan deras. Cocok deh bisa makan banyak. Tadi sih sebelumnya sudah masak nasi.
Aku langkahkan kaki keluar dan tiba tiba aku
dikejutkan oleh klakson yang dibelangku. Bkin gondok aja deh, dasar orang kaya
belagu, mentang mentang punya mobil main klakson aja. Udah ah gak penting,
langsung aku ke warung langganan dan beli yang aku inginkan. Cukup 3 ribu saja
hahahahah.
Sewaktu aku balik, ternyata ada orang dan
menunggu di depan kamarku, Jeremy. Mau apa sih dia, bukannya kita sudah putus,
ngapain juga datang datang lagi. Aku gak peduliin dia dan langsung buka kamar
dan masuk. Dia mengikutiku masuk ke dalam kamar, aku biarin saja.
Didalam dia langsung memelukku, aku berontak.
Aku gak mau terjebak dan kembali kedalam pelukannya, nanti pasti muncul lagi
nama Sony dan ujung ujungnya perempuan iblis itu muncul lagi. AKu sudah capek
dan lelah dihina terus. Tiba tiba dia menciumku dan aku langdung memukulnya.
Pelukannya terlepas, aku sendiri langsung terdiam, aku tidk menyangka bisa
memukulnya, hatiku terasa sakit. Aku langsung terduduk di lantai dan menangis.
“Kak, kakan pergi saja sekarang, biarkan aku
sendiri kak” kataku dalam isak
Dia langsung memelukku lagi, untuk saat ini
aku pasrah, aku sudah capek dan serasa tidak punya tenaga lagi.
“Everithing will be allright honey, semuanya
akan baik baik saja”
“Aku gak tahu” kataku
“Sekarang ikut aku ya”
“Kemana?”
“Gak usah banyak tanya, ikut saja”
“Iya, tapi aku mandi dulu ya kak?”
“Iya”
Aku segera mandi, tubuhku masih lemas tapi aku
paksakan diriku. Setelah berganti pakaian aku segera ikut dengannya. Aku gak
peduli mau dibawa kemana, hari ini ada kuliah dan aku juga gak peduli. Aku gak
tahu apa yang ada dalam diriku dan apa yang berkecamuk dalam diriku, aku bahkan
tidak mengerti lagi siapa diriku sekarang ini.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar