Selasa, 24 April 2012

Luka, Part 17


Part 17



Aku sebenarnya ragu untuk mengangkat telpon darinya. Dan lebih tepatnya perasaan takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhirnya setelah beberapa saat setelah aku kumpulkan keberanianku ku angkat juga dan kupencet tombol receive.



“Hallo” kataku

“Where are you honey”

“At home”

“I want to meet you now”

“I can’t. aku jauh sayang”

“I don’t care. Pokoknya aku ingin ketemu langsung”

“Senin ya”

“No, sekarang”

“Aku ingin menenangkan diri dulu, aku ingin sendiri”

“OK. Aku akan menjemputmu besok”

“Gak perlu sayang, aku balik sendiri saja”

“Kamu marah sama aku” katanya

“Enggak”

“Lalu kenapa, kamu gak mau bertemu aku ya”

“Mungkin untuk saat ini iya, aku gak mau bertemu dengan siapapun yang berhubungan dengan Sony”

“kamu marah sama dia”

“Iya, untuk sekarang”

“Dia kan sahabatmu”

“Not any more” kataku

“Please, besok aku jemput”

“gak perlu” kataku

“harus honey, aku kangen”

“OK kalau seperti itu, mending kita gak usah bertemu lagi”

“What do you mean?”

“We break”

“What”

“Menurutku itu yang terbaik, lebih baik kita putus saja dan anggap kita tidak ada hubungan lagi”

“No darling”

“We break up, kita sudah putus. Sekarang kita tidak ada hubungan apa apa” kataku



Aku langsung matikan sambungan telpon dan aku non aktifkan HP. Sekarang aku gak mau ada hubungan apa apa lagi dengan Sony dan tetek bengeknya. Lebih baik aku hentikan sekarang daripada melukaiku lebih banyak.



Aku langsung tidur, tapi mataku gak bisa terpejam, semalaman aku hanya terdiam, gelisah tanpa bisa mengistirahatkan otak. Sampai pagi aku tidak bisa tertidur. Ternyata aku sangat menyayangi jeremy, tapi aku sudah mengambil keputusan ini dan aku tidak boleh menyesalinya. Aku harap kedepannya hidupku jadi lebih tenteram dan damai, Aku percaya sakit hati ini akan perlahan lahan hilang dengan sendirinya (I hope so)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Hari minggu aku putusin ke air terjun di bukit di sebelah utara tempat tinggalku, lumayan jauh sih 20 kiloan, tapi layaklah dilihat. Aku pergi sendiri, sesampai disana aku langsung membahasahi tubuhku dengan air terjun yang terasa sangat dingin dan menyegarhan. Pohon pohon besar yang mengelilingi dan semak semak yang menghijau menghiasi keindahan alami.



AKu duduk di batu besar dan kutatap air terjun di depanku. Aku gelisah, aku gundah, aku resah. Aku takut apa yang terjadi ke depanku. Aku gak tahu harus bersikap bagaimana? Apakah harus bersikap bermusuhan atau gimana. Aku gak mau ada kebencian dalam hatiku, tapi luka itu terbuka kembali. Aku bingung. Aku memandang air yang jatuh dan pikiranku melayang.



Cukup lama aku memandang anugerah tuhan ini, akhirnya hatiku sudah sedikit lega. Aku putuskan untuk tidak berhubungan lagi, lupakan masa lalu dan fokus ke masa depan. Persetn dengan masa lalu. Aku teiak sekeras kerasnya beberapa kali, teriakan umpatan serapah pada orang orang brengsek yang mengganggu hidupku.



Lega dan akhirnya aku pulang. Ampai rumah sudah jam 4 sore, aku langsung mandi dan pamitan pada emak mau balik ke kos. Setelah pamit dan juga tidak lupa memberikan sedikit uang bulanan pada emak aku kembali ke kos. Jam 7 malam aku sampai di kos dan aku segera masuk. Aku hari ini capek dan aku pengen istirahat.



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Pagi pagi aku sudah bangun dan mau beli sarapan. Biasalah karena kagak kerja ya kagak dapat jatah lauk buat sarapan. Mau beli tumis kangkung sama gorengan. Kulangkahkan kaki keluar dan menuju jalan, masih jam 6, udara masih segar. Ini dingin lagi mendung dan semalam hujan deras. Cocok deh bisa makan banyak. Tadi sih sebelumnya sudah masak nasi.



Aku langkahkan kaki keluar dan tiba tiba aku dikejutkan oleh klakson yang dibelangku. Bkin gondok aja deh, dasar orang kaya belagu, mentang mentang punya mobil main klakson aja. Udah ah gak penting, langsung aku ke warung langganan dan beli yang aku inginkan. Cukup 3 ribu saja hahahahah.



Sewaktu aku balik, ternyata ada orang dan menunggu di depan kamarku, Jeremy. Mau apa sih dia, bukannya kita sudah putus, ngapain juga datang datang lagi. Aku gak peduliin dia dan langsung buka kamar dan masuk. Dia mengikutiku masuk ke dalam kamar, aku biarin saja.



Didalam dia langsung memelukku, aku berontak. Aku gak mau terjebak dan kembali kedalam pelukannya, nanti pasti muncul lagi nama Sony dan ujung ujungnya perempuan iblis itu muncul lagi. AKu sudah capek dan lelah dihina terus. Tiba tiba dia menciumku dan aku langdung memukulnya. Pelukannya terlepas, aku sendiri langsung terdiam, aku tidk menyangka bisa memukulnya, hatiku terasa sakit. Aku langsung terduduk di lantai dan menangis.



“Kak, kakan pergi saja sekarang, biarkan aku sendiri kak” kataku dalam isak



Dia langsung memelukku lagi, untuk saat ini aku pasrah, aku sudah capek dan serasa tidak punya tenaga lagi.



“Everithing will be allright honey, semuanya akan baik baik saja”

“Aku gak tahu” kataku

“Sekarang ikut aku ya”

“Kemana?”

“Gak usah banyak tanya, ikut saja”

“Iya, tapi aku mandi dulu ya kak?”

“Iya”



Aku segera mandi, tubuhku masih lemas tapi aku paksakan diriku. Setelah berganti pakaian aku segera ikut dengannya. Aku gak peduli mau dibawa kemana, hari ini ada kuliah dan aku juga gak peduli. Aku gak tahu apa yang ada dalam diriku dan apa yang berkecamuk dalam diriku, aku bahkan tidak mengerti lagi siapa diriku sekarang ini.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent News

About

Categories

About

salam kenal dengan saya sigit, ayo kita saling belajar bersama. have fun to see my blog
Photobucket

Recent News

Photobucket