Selasa, 24 April 2012

Luka, Part 16


Part 16



Terus terang paling malas berurusan dengan iblis yang satu ini, bikin perasaan buruk saja. Tapi kalau dibiarin ya pasti mengesalkan. Setelah dia menamparku aku langsung dorong dia dan dia terjatuh. Aku gak perduli apa yang dipikirkan orang, mampus aja kalau perlu.



“Anjing lo ya, sama wanita kasar gini, dasar gak tahu tata krama. Dasar didikan orang tua yang gak becus, emang cocok jadi turunan sampah” cerocosnya

“Eh, iblis kayak dirimu gak usah dikasihani. Aku gak ada hubungannya sama kamu dan Sony, itu urusan kalian berdua dan aku gak ada mau dihubung hubungkan”



Mungkin momennya yang salah ketika Sony datang dan menghampiri kami berdua. Dia melihatku mendorong perempuan itu dan dia bilang dengan keras padaku



“Ron, jangan kasar sama wanita, jadi orang harus punya otak. Dia wanita Ron”katanya

“Iya sayang, tu kan dia memang kelewatan. Aku sudah minta baik baik maaf malah diginiin sayang”



Sony lalu membantu wanita itu berdiri, aku sudah muak dengan semuanya. Aku marah dan hatiku membara. Aku langsung pergi tapi sebelumnya aku ngomong sama Sony



“Son, kalau itu yang kamu mau OK, kita berteman cukup sampai disini, aku gak akan gangu kamu lagi dan sebaliknya jangan ganggu aku” kataku marah dan penuh kekecewaan.



Sebelum dia ngomong atau aku memang gak dengar dia ngomong apaan setelah itu dan aku langsung pergi, peduli setan dengan mereka berdua, mau ngapain kek juga aku gak peduli. Amarahku sekarang memuncak, yang aku pendam dari kemaren dan pembelaan Sony pada wanita itu membuatku muak.



Aku balik ke kos dan kuputuskan mau pulang ke rumah saja, mungkin dirumah bisa tenang. Sampai di kos aku siapin beberapa baju dan aku pulang. Aku mau bolos sehari kuliah dan balik senin. Kerja libur dulu toh dalam keadaan aku emosi seperti ini malah nanti bisa membahayakan pelanggan. Aku telpon BOS dan walaupun dia keberatan tapi dia maklum dengan kompensasi dalam 3 minggu kedepan aku gak ada libur seharipun. Sudahlah, aku bilang gak apa apa yang penting bisa menenangkan diri.



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku sudah tiba dirumah. Sengaja HP aku matikan, aku ingin menenangkan diri. Sampai dirumah aku ditanyain kenapa balik oleh emak, aku bilang libur (bohong dikit hehehehehe).



“Mas, main ke pasar malam yuk, lagi ada pasar malam di alun alun” kata Alan adikku



Allan, dia adikku yang masih SD, umurnya 10 tahun. Waktu bapak meninggal dia masih kecil, sekarang dia sudah dikelas 5SD. Anaknya lucu dan pintar. Gemesin pokoknya.



“Berdua aja ya, atau ajak mas Angga dan Mbak Hanum?” kataku sambil mencium pipinya

“Berdua aja, mereka sudah pergi kemaren, aku ditinggal”

“Iya deh kalau gitu. Kok jahat bener ninggalin kamu sendiri”

“Habisnya katanya aku ada ulangan”

“Yowes, sudah am 4 ni, kamu mandi dulu lalu kita berangkat setelah magrib”



Aku pamit pada emak mau bawa Alan nonton pasar malem. Mank ngijinin tapi Angga dan Hanum merengek rengek pengen ikut. Aku bilang besok ada ulangan gak? Dan mereka bilang ada, jadi aku bilang gak bisa dan belajar. Kita malam minggu saja jalan lagi.



“Kamu jangan manjain mereka Ron” kata emak

“Gak papa mak, adik sendiri kok. Siapa juga yang menyayangi mereka kalau bukan aku”

“Yo wes, jangan dibeliin macam macam ya?”

“Iya mak” kataku

“Kalian juga jangn nakal, kasian mas Roni ya”

“Iya mak” kata Angga dan Hanum serempak



“Yowes mak, aku berangkat dulu ya”

“Ati ati ya”

“iya mak” kataku



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pasar malam lumayan meriah, kebanyakan sih stan stan (toko toko). Aku jadi ingat dulu aku paling seneng datang tapi paling cuma bisa melihat lihat saja, uang gak ada dan hanya bisa bermimpi bisa membeli ini itu (sekarang sama aja sih). Tapi untung masih ada tabungan ni jadi sedikit sedikit aku bisa jajanin Alan.



Kami baru membeli permen kapas (harum manis kalau gak salah namanya), Alan sangat senang. Aku gandeng tangannya selama kita jalan. Menyenangkan juga melihatnya bahagia, naik komedi putar dan rumah hantu. Seru seruan pokoknya. Akhirnya kami maen permainan lempar gelang, tujuaannya buat dapetin hadiah, dan hasilnya gagal  total (hehehhehehe).



“Mas, laper”

“Mau makan apa dik”

“terserah mas”

“Makan ayam bakar aja gimana? Nanti kita juga bungkus buat dibawa pulang” kataku

“Iya mas mauuuuuuuuuuuuuuuuuuu”



Akhirnya kita putuskan ke salah satu stan makanan. Aku senang melihat adikku menikmati makannya. Kami baru mulai makan ketika bahuku ditepuk.



“Ron, kapan pulang. Kok gak mampir?”



Dalam kejutku aku menengok dan dia temenku (mantanku tepatnya), namanya Surya. Aku terkejut dan dengan sedikit gelagapan aku menjawab dia



“Baru hari ini Sur, kamu juga libur?” kataku

“Aku cuti semester ini”

“Kenapa?” kataku

“Biasa, malas” jawabnya tertawa



Yah, dasar anak mami, dari dulu dia terkenal manja. Dia cinta pertama dan gak tahu kenapa aku bisa jadian sama dia, yang pasti jadian saja. Kami jadian waktu kelas 2 smu dan lucunya hanya berlangsung satu minggu. Mungkin sebenarnya gak benar benar suka, Cuma nyaman dan main main saja (aku gak tahu sampai sekarang alasan sebenarnya jadian dan aku mau diajak pacaran sama dia). Tapi setelah jadian malah kita jadi sering ribut, dia suka mengatur ini itu, harus begini harus begitu, gak boleh begini gak boleh begitu. Jadi setelah seminggu aku gak tahan dan aku minta putus. Gak ada nangis darah seperti sinetron dan yang ada ya putus dan kita kembali seperti semula. Aneh memang, biasanya kalau putus hubungan menjadi buruk, ini enggak. Malah biasa saja dan kembali seperti awal.



“Berapa lama kamu balik Ron”

“Senin juga udah balik, aku ada kuliah soalnya”

“Wah anak rajin”

“Kewajiban lah, gak boleh menyia nyiakan waktu” kataku

“Besok ketempatku ya Ron, kita jalan yuk. Aku mau ke pantai”

“Boleh deh”

“yaudah, aku tunggu ya besok dirumah”

“OK” kataku



Setelah makan kita melanjutkan jalan lagi, masuk bebeapa permainan dan diakhiri nonton pertunjukan musik. Jam setengah sembilan kita balik. Aku sempat membelikan kaos buat Alan dan wajahnya senang sekali. Malam ini aku tidur sambil memeluk adikku ini.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Malam minggu aku sedang di warnet. Tadi siang abis jalan jalan ke pantai (gak ada yang perlu diomongin, palingan Cuma lihat ombak dan makan semangka hehehhe) lalu malamnya ajak Angga dan Hanum ke pasar malam. Karena malam minggu jadinya minta ampun berjejal jelanya manusia yang ad disana. Setelah puas pulang dan aku sekarang lagi di warnet. Mau ngecek email dan mau chating buat senang senang. Namanya juga anak muda.



Setelah beberapa saat sambil menikmati lagu lagu di koleksi yang ada di hardisk kompi warnet aku membuka fb ku. Awal awalnya sih Cuma baca baca stat, tiba tiba ada yang mngajak chat. Ternyata dia teman Sony. Andre namanya, salah satu genk anak orang tajir grup Sony. Aku memang menjadi teman dari beberapa teman Sony

<Ron, lo dimana?>

<lagi pulang kampung> kataku

<Kenapa HP lo gak aktif, segera aktifin sekarang. Urgent>

<Ada apa?>

<Ada masalah dengan Sony>

<Maaf ya, aku gak mau berurusan dengan dia lagi> kataku

<Sudah deh cepat idupin>

<Terserah aku ya, aku off fb nya, aku mau refreshing dan gak mikirin Sony>



Males ah, pengen refreshing kok malah diingatkan sama Sony lagi. Langsung aku log out FB dan aku internetan yang lain lagi. Dari pada bete mending lihat porn dan hot story hehehehehehhehehe (sory, namanya juga anak muda).



Jam 11 malam aku sampai diruman, kepikiran juga ada apa. Aku aktifkan HP yang memang dari kejadian iblis Cyntia aku matikan HP. Gak beberapa lama bunyi tanda ada sms masuk berulang ulang berbunyi dan itu dari Jeremy, Sony dan beberapa dari yang lain. Kayaknya ratusan deh SMS yang masuk, aku delet deh tanpa aku baca (aku terus terang takut membaca isi SMS tersebut). Cuma ada satu dari teman Sony di Andre yang aku baca



<Ron, Sony dihajar kokonya dan dia nyebut nyebut nama kamu>



Gak ada sedetik setelah aku baca SMS itu ada bunyi telpon masuk dan kulihat itu dari jeremy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent News

About

Categories

About

salam kenal dengan saya sigit, ayo kita saling belajar bersama. have fun to see my blog
Photobucket

Recent News

Photobucket