Part 15.
“Ko, jangan gitu sama mama”
“Dia bukan mama ku dan aku gak menginginkan
dia jadi mamaku. Begitu juga dengan wanita jalang yang satu itu”
“Tapi ko”
“Up to you Son, tapi aku minta dalam 5 menit
mereka pergi dari sini”
“Jangan kasar pada orang tua kak” kataku
“Ron, diam ya gak usah ikut campur” katanya
dingin dan dia menatap mataku tajam.
Aku takut melihat pandangannya, aku hanya bisa
menunduk. Tanpa berkata apa apa langsung Jeremy menarik tanganku dan aku
digandeng ke atas. Sampai dikamar kemudian dia menarik nafas dan perlahan lahan
raut mukanya berubah menjadi lebih tenang.
“Honey, are you scare?”
Aku hanya mengangguk. Dia langsung memelukku
dan menciumku, sensasi ciumannya menghilangkan nalarku, aku langsung kehilangan
rasa takutku, hanya perasaan nyaman dan bahagia yang berada dalam dadaku.
“Sudah gak takut kan” katanya setelah
melepaskan ciumannya. Aku hanya tersenyum untuk menjawabnya.
“Sudah deh, gak penting kita ngurusin mereka,
ayo buka pakaianmu?” katanya
“Ha, untuk apa sayang?”
“Cepetan jangan bandel ah”
“Aku mau diapain”
“I will make you go to heaven”
“Jangan ah, aku takut”
“Takut kenapa. Ayo dibuka sekarang?”
“iya iya, aku buka”
Akhirnya kuturuti apa yang dikatakannya dan
aku buka pakaianku. Ketika aku mau membuka celana dalamku dia langsung ngomong
“Itu gak perlu honey, emang kita mau ngapain?”
“Ha, bukannya mau ehem ehem” kataku sambil
tersenyum
“Hahahhahahahah, my silly boy. Kita kan mau
nyoba yang cocok buat kamu jalan besok honey”
“Ngomong dong dari tadi” kataku cemberut
“You are so funny honey langsung dia mencium
pipiku”
“Cium cium mulu, bayar” kataku
“Berapa sayang?”
“Sejuta satu ciuman”
“mahal banget sayang, aku bayar pake cinta saja
ya?”
“Kalau gak mau bayar ya sudah” aku juga
langsung mencium pipinya
“Impas kita”
Jeremy langsung ketawa tawa. Langsung sesi
coba mencoba dan memadupadankan (gak tahu benar apa kagak bahasanya) dimulai.
Ketika sedang coba coba ada ketukan dipintu, Jeremy langsung membukanya dan
Sony masuk.
“Sudah pergi mereka semua Son?”
“Sudah ko, tapi koko terlalu berlebihan”
“Aku gak mau berdebat, dan aku juga
peringatkan kalau kamu masih jalan sama Cyntia, si perempuan gila itu kamu
jangan pernah dekat dengan Sony lagi”
“Emang salah dia apa ko?”
“Dia sudah menhina Sony didepan mataku
sendiri”
“gak mungkin ko, waktu itu dia memang pernah
sekali dan Cuma salah paham saja, tapi kemudian katanya dia sudah minta maaf
dan semuanya sudah beres”
“Sekaarang pilih salah satu, persahabatanmu
dengan Roni atau perempuan itu?”
“Ko, jangan kejam padaku”
“Up to you, sekarang aku yang melindungi Roni,
aku gak mau kejadian siang tadi terulang lagi”
“Maksud koko?”
“Iya, waktu aku tadi menjemput Roni tadi aku
ketemu dia dan dia menghina Roni”
“OK ko, aku akan putusin dia kalau begitu. Dia
bilangnya sudah menyesal, tapi kalau memang seperti ini kenyataannya memang
harus aku buang perempuan itu”
“Tapi kenapa bisa ada perempuan itu juga
disini?”
“Mama maksud koko”
“Aku gak pernah anggap dia seperti itu”
“Iya ko, dia kan anak temen mama”
“Pantesan iblis ya temennya iblis”
“Sudahlah jangan diperpanjang lagi, ini sudah
selesai kan acara coba baju ini” kataku yang merasa dicuekin
“Wait honey, Son, menurutmu gimana?”
“gak cocok ko, coba yang krem itu deh”
Waduh makin parah saja deh mereka berdua dan
hasilnya selama hampir 2 jam aku dijadiin kelinci buat nyobain baju dan
akhirnya mereka baru puas. Capek ah.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku kekampus memakai baju yang dipilihkan
Jeremy dan Sony semalam, aku merasa biasa biasa saja, tapi banyak teman teman
kampus yang bilang penampilanku beda. Dan banyak cewek cewek yang biasanya cuma
nyapa hai jadi ngobrol dan minta no HP ku. Emang ada hubungannya ya pakaian
sama ketertarikan, aku baru tahu. Aneh deh mereka.
“Ron, kalau kamu kayak gini kamu ganteng
banget sih”
“Sudah dari dulu kali”
“Halah,biasanya kamu pakai baju jadul. Ini kok
beda sekarang?”
“masak sih, kayaknya sama aja deh sama yang
kemaren kemaren”
“Beda kali Ron, jadi tambah ganteng. Pasti
banyak cewek cewek yang tergoda”
“Ah malas ah, paling cewek cuman butuh duit
doang, aku kan miskin gak punya duit”
“Ah Ron, cakep banget”
“jangan menghina ah” kataku sewot
Ini ni gara gara pakaian ini jadi kayak gini,
biasanya aku cuek aja gak ada yang merhatiin, gara gara pakaian aneh ini semua
mata memandangku (lebai sok ganteng). Aku nanti akan ngomel sama Jeremy dan
Sony, tapi Sony kemana tu kok udah ngilang. Sudah ah aku mau pulang saja
(sebenarnya kan pengen ditraktir makan siang hehehhe).
Belum beberapa lama keluar dan mau keluar
kampus tiba tiba aku dikejutkan pada teriakan seseorang. Ternyata tu cewek
iblis Cyntia
“Eh lo dasar orang miskin gak tahu diuntung,
dasar gigolo lo ya, apa yang lo katakan pada Sony sehingga dia memutuskanku,
dasar sampah kurang ajar, Anj*** Jaha**m Bang**t Haram jadah lo ya. Sampah
kurang ajar” dan diakhiri dengan sebuah tamparan dipipiku.
cerita yang bagus
BalasHapusmohon terus diupdate ya ...
thanks ya author
sip gan masbro
Hapus