Minggu, 22 April 2012

Luka, Part 15


Part 15.



“Ko, jangan gitu sama mama”

“Dia bukan mama ku dan aku gak menginginkan dia jadi mamaku. Begitu juga dengan wanita jalang yang satu itu”

“Tapi ko”

“Up to you Son, tapi aku minta dalam 5 menit mereka pergi dari sini”

“Jangan kasar pada orang tua kak” kataku

“Ron, diam ya gak usah ikut campur” katanya dingin dan dia menatap mataku tajam.



Aku takut melihat pandangannya, aku hanya bisa menunduk. Tanpa berkata apa apa langsung Jeremy menarik tanganku dan aku digandeng ke atas. Sampai dikamar kemudian dia menarik nafas dan perlahan lahan raut mukanya berubah menjadi lebih tenang.



“Honey, are you scare?”



Aku hanya mengangguk. Dia langsung memelukku dan menciumku, sensasi ciumannya menghilangkan nalarku, aku langsung kehilangan rasa takutku, hanya perasaan nyaman dan bahagia yang berada dalam dadaku.



“Sudah gak takut kan” katanya setelah melepaskan ciumannya. Aku hanya tersenyum untuk menjawabnya.

“Sudah deh, gak penting kita ngurusin mereka, ayo buka pakaianmu?” katanya

“Ha, untuk apa sayang?”

“Cepetan jangan bandel ah”

“Aku mau diapain”

“I will make you go to heaven”

“Jangan ah, aku takut”

“Takut kenapa. Ayo dibuka sekarang?”

“iya iya, aku buka”



Akhirnya kuturuti apa yang dikatakannya dan aku buka pakaianku. Ketika aku mau membuka celana dalamku dia langsung ngomong



“Itu gak perlu honey, emang kita mau ngapain?”

“Ha, bukannya mau ehem ehem” kataku sambil tersenyum

“Hahahhahahahah, my silly boy. Kita kan mau nyoba yang cocok buat kamu jalan besok honey”

“Ngomong dong dari tadi” kataku cemberut

“You are so funny honey langsung dia mencium pipiku”

“Cium cium mulu, bayar” kataku

“Berapa sayang?”

“Sejuta satu ciuman”

“mahal banget sayang, aku bayar pake cinta saja ya?”

“Kalau gak mau bayar ya sudah” aku juga langsung mencium pipinya

“Impas kita”



Jeremy langsung ketawa tawa. Langsung sesi coba mencoba dan memadupadankan (gak tahu benar apa kagak bahasanya) dimulai. Ketika sedang coba coba ada ketukan dipintu, Jeremy langsung membukanya dan Sony masuk.



“Sudah pergi mereka semua Son?”

“Sudah ko, tapi koko terlalu berlebihan”

“Aku gak mau berdebat, dan aku juga peringatkan kalau kamu masih jalan sama Cyntia, si perempuan gila itu kamu jangan pernah dekat dengan Sony lagi”

“Emang salah dia apa ko?”

“Dia sudah menhina Sony didepan mataku sendiri”

“gak mungkin ko, waktu itu dia memang pernah sekali dan Cuma salah paham saja, tapi kemudian katanya dia sudah minta maaf dan semuanya sudah beres”

“Sekaarang pilih salah satu, persahabatanmu dengan Roni atau perempuan itu?”

“Ko, jangan kejam padaku”

“Up to you, sekarang aku yang melindungi Roni, aku gak mau kejadian siang tadi terulang lagi”

“Maksud koko?”

“Iya, waktu aku tadi menjemput Roni tadi aku ketemu dia dan dia menghina Roni”

“OK ko, aku akan putusin dia kalau begitu. Dia bilangnya sudah menyesal, tapi kalau memang seperti ini kenyataannya memang harus aku buang perempuan itu”

“Tapi kenapa bisa ada perempuan itu juga disini?”

“Mama maksud koko”

“Aku gak pernah anggap dia seperti itu”

“Iya ko, dia kan anak temen mama”

“Pantesan iblis ya temennya iblis”

“Sudahlah jangan diperpanjang lagi, ini sudah selesai kan acara coba baju ini” kataku yang merasa dicuekin

“Wait honey, Son, menurutmu gimana?”

“gak cocok ko, coba yang krem itu deh”



Waduh makin parah saja deh mereka berdua dan hasilnya selama hampir 2 jam aku dijadiin kelinci buat nyobain baju dan akhirnya mereka baru puas. Capek ah.



-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Aku kekampus memakai baju yang dipilihkan Jeremy dan Sony semalam, aku merasa biasa biasa saja, tapi banyak teman teman kampus yang bilang penampilanku beda. Dan banyak cewek cewek yang biasanya cuma nyapa hai jadi ngobrol dan minta no HP ku. Emang ada hubungannya ya pakaian sama ketertarikan, aku baru tahu. Aneh deh mereka.



“Ron, kalau kamu kayak gini kamu ganteng banget sih”

“Sudah dari dulu kali”

“Halah,biasanya kamu pakai baju jadul. Ini kok beda sekarang?”

“masak sih, kayaknya sama aja deh sama yang kemaren kemaren”

“Beda kali Ron, jadi tambah ganteng. Pasti banyak cewek cewek yang tergoda”

“Ah malas ah, paling cewek cuman butuh duit doang, aku kan miskin gak punya duit”

“Ah Ron, cakep banget”

“jangan menghina ah” kataku sewot



Ini ni gara gara pakaian ini jadi kayak gini, biasanya aku cuek aja gak ada yang merhatiin, gara gara pakaian aneh ini semua mata memandangku (lebai sok ganteng). Aku nanti akan ngomel sama Jeremy dan Sony, tapi Sony kemana tu kok udah ngilang. Sudah ah aku mau pulang saja (sebenarnya kan pengen ditraktir makan siang hehehhe).



Belum beberapa lama keluar dan mau keluar kampus tiba tiba aku dikejutkan pada teriakan seseorang. Ternyata tu cewek iblis Cyntia



“Eh lo dasar orang miskin gak tahu diuntung, dasar gigolo lo ya, apa yang lo katakan pada Sony sehingga dia memutuskanku, dasar sampah kurang ajar, Anj*** Jaha**m Bang**t Haram jadah lo ya. Sampah kurang ajar” dan diakhiri dengan sebuah tamparan dipipiku.


2 komentar:

Recent News

About

Categories

About

salam kenal dengan saya sigit, ayo kita saling belajar bersama. have fun to see my blog
Photobucket

Recent News

Photobucket